Menghindari Bebasnya Ruang Digital yang Menimbulkan Pelecehan Seksual dalam Media Sosial

Jafar
Ilustrasi pelecehan seksual.(Foto:Ist)

"Apalagi pada jenjang anak di mana rasa penasarannya masih tinggi, bisa saja mengunggah konten dalam bentuk gambar atau video tentang dirinya. Mereka menganggap konten tersebut bagus dan biasa saja dinikmati khalyak. Pada kenyataannya, khalayak mengganggap konten tersebut terlalu senonoh untuk dinikmati. Hal ini dapat menimbulkan pelecehan seksual secara online. Wawasan tentang etika dan privasi dalam media sosial perlu diperhatikan," tuturnya.

Meminimalisir pelecehan seksual yang terjadi antar pengguna dan khalayak. Belum tentu anak yang sebagai pengguna internet dapat memahami, menyaring, dan mengatur informasi yang ia dapat dari khalayak tentang dirinya. Jika hal itu tidak dapat dikendalikan anak tersebut. Dapat terjadi perubahan perilaku atau bahkan menimbulkan rasa trauma dari pribadi anak tersebut.

Fenomena ini menjadi penting untuk diperhatikan oleh pihak pemerintah bahkan masyarakat. Melihat fenomena ini, Kominfo Indonesia membuat roadmap dalam perancangan program kegiatan literasi digital di Indonesia untuk tahun 2021-2024. Kerangka kerja literasi digital menggunakan metode pengukuran dalam menguasai teknologi digital melalui Digital Skills, Digital Culture, Digital Ethics dan Digital Safety. Pada fenomena ini, termasuk dalam digital ethics yaitu kemampuan manusia dalam mencotohkan, menyadari, menyesuaikan diri, mempertimbangkan, merasionalkan dan mengembangkan tata kelola etika digital dalam kehidupan sehari-hari dan digital safety yaitu kemampuan pengguna dalam mempolakan, menerapkan, mengenali, menganalisis, menimbang dan meningkatkan kesadaran perlindungan data pribadi dan keamaan digital dalam kehidupan sehari-hari. 

"Fenomena ini menjadikan pihak yang berkaitan dengan pengguna digital untuk memperhatikan etika berinternet, mampu membedakan informasi seperti perundungan, pornografi dan hoax. Pengguna juga harus mampu memproteksi identitas digital, memahami perlindungan data pribadi, menyadari rekam jejak digital dalam mempublikasi konten sosial media. Perlu untuk mengetahui dan meningkatkan literasi ini untuk menghindari pelecehan seksual. Di mana akibat dari hal tersebut terjadi perubahan perilaku pada manusia," ungkap Hazrina.

Buku yang disusun oleh Purple Code Collective tentang KBGO menulis dampak dari pelecehan seksual atau kekerasan berbasis gender online tersebut adanya perubahan perilaku yang terjadi yaitu perubahan psikologis seperti mengisolasi diri, ketakutan dan trauma, penyerahan diri pada kontrol, swasensor. Sisi Sosial, dampak menjadi dikucilkan dalam lingkup. Dalam sisi politik, pelecehan seksual menimbulkan kriminalitas. Hal ini juga memiliki relevansi kehilangan peluang ekonomi. Bisa saja karna hilangnya citra diri pada manusia. Bahkan, dampak ekstrem lainnya menyebabkan luka fisik dan kematian. 

Editor : Jafar Sembiring

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 4

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network