MEDAN, iNewsMedan.id - Bagi petani tepi Sungai Sambas, lada bukan hanya sekedar rempah yang tumbuh di sekitar hunian warga desa dan bumbu penyedap rasa. Tanaman lada yang tumbuh disangga kayu kokoh juga mampu menopang ketahanan ekonomi keluarga yang bemukim di sejumlah desa di lintasan jalur sungai bagian barat Provinsi Kalimantan.
Petani lada yang telah dibudidayakan lebih dari tiga generasi ini telah mengantarkan anak-anak Desa Sendoyan menempuh pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Haji Muslimin, yang bermukim lebih dari 30 tahun mengungkapkan rasa bahagianya ketika bersama kepala desa dan pengurus koperasi petani lada meninjau kebun lada.
“Anak saya 7 orang. Alhamdullilah sudah lulus sekolah dan bekerja dari hasil lada ini. Ada yang menjadi sarjana pertanian, sarjana kehutanan, dan guru,” ujar Muslimin, tokoh masyarakat Dusun Batu Layar yang terus bersemangat untuk mengelola lahan tanaman ladanya bersama keluarga, Sabtu (17/12/2022).
Tumbuhan lada yang tertata rapi menyelimuti sebagian lahan hijau bumi Borneo ini sempat mengalami masa kejayaan dengan bibit unggul varietas Bengkayang. Melalui koperasi yang awalnya diinisiasi oleh 3 srikandi Sambas, petani lada mencoba bangkit dengan nilai tambah produk olahan lada bubuk yang telah dipasarkan sampai ke negeri seberang, Malaysia.
Muslimin mengakui, dulu ia tak pernah berpikir akan mampu mewujudkan mimpi bahwa petani akan berangkat ke baitullah menunaikan ibadah haji. Namun dengan kegigihan dan kerja keras, ia bersama beberapa petani lainnya telah menunaikan ibadah haji.
Sebagai wilayah 3T (tertinggal, terpencil, dan terluar) perbatasan NKRI yang hanya berjarak kurang dari 200 km dari Kota Kucing Malaysia, Kabupaten Sambas tengah digempur dengan rentetan ancaman ekonomi yang dibawa bersamaan masuknya produk-produk buatan Malaysia.
"Mengingat hal itu, sudah sepatutnya menjadi kewajiban kita untuk meningkatkan taraf ekonomi Sambas agar bisa keluar dari status 3T, salah satunya melalui produk unggulan lada Sambas yang kaya potensi untuk mendunia,” kata Juliansyah, Kepala Desa Sendoyan, Kecamatan Sejangkung, Kabupaten Sambas.
Semakin berkembangnya industri makanan, warga Kabupaten Sambas yang mayoritas berprofesi sebagai petani melihat sebuah peluang untuk mengolah sumber daya daerahnya yang kaya akan tanaman lada dengan harapan bisa memasok ke berbagai daerah di Indonesia. Keunikan cita rasa yang tidak terlalu pedas dan berbeda dari lada lainnya merupakan sesuatu yang patut dicicipi lidah penggemar rempah.
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait