Adapun komoditas kopi dibudidayakan oleh 208 petani di bawah naungan Koperasi Produsen Gunung Luhur Berkah yang tersebar di 6 desa, yaitu Cisalak, Nagrak, Cupunagara, Darmaga, Sukakerti, dan Pasanggrahan.
Gerald melanjutkan, program Desa Devisa ini telah disesuaikan dengan kebutuhan para petani kopi Subang beserta koperasi dalam mengelola lahan produksi dan menjalankan bisnisnya.
"Pendampingan Desa Devisa Kopi Subang difokuskan pada tiga aspek, yaitu akses pasar, kapasitas produksi, dan pencatatan keuangan. Pelatihan yang kami berikan diharapkan dapat memperluas akses pasar ekspor, meningkatkan kemampuan budidaya dan pengolahan tanaman kopi, dan menyempurnakan prosedur penyusunan laporan keuangan," terangnya.
Ke depannya, LPEI akan terus mengambil langkah konkrit dalam menciptakan ekosistem ekspor yang terbentuk dari desa-desa di berbagai daerah di Indonesia yang mampu secara konsisten berkontribusi terhadap peningkatan devisa negara.
Hal ini diwujudkan, salah satunya dengan memberi kesempatan bagi wilayah yang memiliki produk unggulan berorientasi ekspor untuk mengembangkan potensi secara ekonomi, sosial dan lingkungan bagi kesejahteraan masyarakatnya.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait