Pasangan Suami Istri Ini Anak Medan Sukses Buka Restoran di Kanada Sejak 20 Tahun Lalu

Faisal Nasution
Kasim (tengah) bersama pelanggan restoran miliknya di Kanada. Foto: Achmad Faisal Nasution

KANADA, iNewsMedan.id - Pasangan suami istri keduanya sama-sama anak Medan yakni Kasim dan Linda sukses membuka dan membangun restoran di Kota Edmonton, Kanada yang dimulai sejak 20 tahun lalu.

Kasim pria kelahiran Medan berusia 62 tahun. Kasim lahir dan besar persisnya di kawasan Jalan Sutrisno, Medan. Sementara Linda istrinya juga lahir di Medan.   

Saat dijumpai iNewsMedan di Kota Edmonton, Kanada, Kasim pun berbagi cerita suksesnya.

Awalnya Kasim dan istri ternyata cuma iseng-iseng saja membuka restoran yang menyajikan makanan Indonesia. 

Sedangkan pelanggannya mula-mula pun hanya empat keluarga asal Indonesia dan beberapa mahasiswa yang bermukim di Ibu Kota Provinsi Alberta itu. 

Ternyata, restoran vegie bernama Padmanadi itu justru berkembang pesat dan memiliki ribuan pelanggan dari berbagai suku bangsa kini. Bahkan, karena masyarakat di kota yang berada di bagian utara Kanada ini menyukai menu-menu khas Nusantara, Kasim pun membuka cabang restorannya di kawasan selatan kota Edmonton. Adapun pusat restorannya berada di pusat kota alias downtown kota, yang berpenduduk sekitar 1,5 juta. 

“Saya menjalankan usaha ini seperti bisnis yang dilakukan rumah makan padang di Indonesia, yakni tidak pakai promosi, melainkan dari mulut ke mulut saja. Lewat teman-teman saja. Ternyata orang-orang di sini menyukai menu kita seperti rendang, kari ayam, sate ayam, gado-gado, bakmi jawa, teh jahe, dan beberapa lainnya,” katanya kepada MPI di Edmonton, baru-baru ini. 

banyak pelanggan yang datang, membuat pria kelahiran Medan, Sumatera Utara, 62, tahun lalu ini, mengurungkan niatnya untuk pensiun. Tadinya, Kasim pindah ke Kanada pada 2002 untuk membesarkan kedua putrinya sembari menikmati hari tua. 

“Waktu itu saya diajak teman ke sini, dan tidak ada rencana membuka restoran. Dua bulan kemudian, iseng-iseng saya buka restoran untuk orang Indonesia saja,” imbuh dia. 

Kasim menyewa sebuah toko yang berukuran sedang di dekat kawasan bisnis di pusat kota Edmonton. Pengalamannya membuka restoran di Jakarta pun dipraktikkannya di Kanada. Sebenarnya membuka usaha kuliner di kota ini penuh risiko. 

Pada 2002, Edmonton adalah kota kecil dengan populasi sekitar 600.000 orang. Bahkan, menurut dia, sekitar pukul 06.00 sore, kota yang terkenal dengan penghasil minyak ini sudah sepi. Tetapi ternyata pelanggan mulai berdatangan. Dan tak hanya warga Indonesia, mahasiswa asing pun menyukai menu restorannya.

Beberapa bulan berjalan, sang istri, Linda yang juga asal Medan, mengingatkan soal niat pensiun. Tapi Kasim tidak tega menutup restoran karena banyak mahasiswa yang datang. Hingga akhirnya mereka meneruskan dan mengembangkan usaha kuliner tersebut. 

Restoran pun dipindah ke bangunan yang lebih besar, yang tadinya hanya 70 kursi menjadi 200 kursi. Dari beberapa orang saja pekerja, sekarang menjadi belasan orang dari berbagai bangsa, yakni Indonesia, Kanada, dan India. 

Kesuksesan yang diraih pria yang lahir dan besar di kawasan Jalan Sutrisno Medan dan kemudian pindah ke kawasan Pluit Jakarta Utara itu, semakin mendorongnya membantu sesama, khususnya di Indonesia. 

Setidaknya setiap tahun dua kali dia pulang untuk melakukan kegiatan sosial, terutama membantu orang-orang yang terkena dampak bencana alam. Kasim pun turun langsung menjumpai masyarakat, seperti korban gempa di Jawa Tengah, tsunami Aceh, banjir di Jakarta, hingga tanah longsor di Jawa Barat.
 

Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network