MEDAN, iNewsMedan.id - Pengusaha, Bachtiar Karim, mendapat julukan sebagai Raja minyak sawit dari Medan. Ia kian dikenal lantaran masuk daftar orang terkaya di Indonesia versi Forbes.
Pria kelahiran 5 November 1957 ini dikenal sebagai pengusaha sawit. Forbes mencatat, kekayaan Bachtiar Karim senilai 3,5 miliar dolar Amerika atau sekitar Rp50 triliun.
Bisnis sawit sebenarnya bukan hal baru bagi Bachtiar Karim. Usaha itu rupanya diwarisinya dari rintisan sang kakek dengan nama perusahaan Musim Mas sejak tahun 1932.
Dulu, Musim Mas rupanya bukan memproduksi minyak sawit. Perusahaan itu justru bergerak di bidang sabun. Saat itu, pabriknya diberi nama Nam Cheong
Perusahaan itu mulai berubah haluan di tahun 1988. Musim Mas masuk ke kebun kelapa sawit untuk mendukung industri hilir. Produk yang terkenal di masyakat yakni Sunco. Produk ini bahkan diekspor ke pasar internasional.
Bisnis pun kian berkembang, hingga group Musim Mas tertarik di bidang perhotelan. Kini mereka pun memiliki Hotel Mikie Holiday di Brastagi, Sumut, yang dibangun tahun 2000.
Tak hanya itu, mereka pun mengembangkan bisnis properti Darby Park Executive Suites di Singapura. Bachtiar Karim membeli properti ini dari salah satu miliarder Singapura, Asok Hiranandani pada 2019 dengan harga 117 juta dolar Amerika atau setara dengan Rp1,67 triliun.
Properti Royal Group yang dibeli itu berupa apartemen mewah dan eksklusif yang menyediakan beragam fasilitas di12 Orange Grove Road, Singapura.
Tak lupa dengan awal perusahaan, Musim Mas Group, lewat PT Megasurya Mas tetap memproduksi sabun. Produk yang biasa kita dengar yakni Harmony, Medicare, Lervia, Lark dan Champion.
Itu dia bisnis Bachtiar Karim yang membuat uanganya tak berseri hingga masuk daftar 10 orang terkaya di Indonesia versi Forbes.
Artikel ini telah terbit di halaman iNewsSumut.id dengan judul Bachtiar Karim, Raja Minyak Sawit dari Medan yang Uangnya Tak Berseri
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait