"Kita akan bermain di tingkat internasional, tidak hanya saja di dalam negeri tapi juga di luar negeri. Kehadiran Lembaga BIPA UMSU yang telah resmi ini tentunya nanti akan dilaporkan ke APPBIPA Pusat dan saat ini sudah ada 448 lembaga pengajar BIPA yang sudah tersertifikasi dan sudah terfasilitasi dan APPBIPA sudah didirikan di 21 provinsi,” ujarnya.
Lebih lanjut, Kepala BBSU, Hidayat Widiyanto menuturkan, Bahasa Indonesia yang disampaikan kepada orang asing merupakan cara diplomasi, bagaimana membagikan citra baik kepada orang lain melalui bahasa. Ada pendekatan yang bisa dilakukan seperti politik dan diplomasi, ekonomi dan investasi, pariwisata, pertahan dan keamanan, olahraga, dan pendidikan dan kebudayaan.
Dalam pendekatan pendidikan dan kebudayaan menjadi bagian terpenting dari BIPA, UMSU telah menginisiasi berdirinya Lembaga BIPA dan ini sangat berhubungan dengan kampus sebagai dunia pendidikan maka pendekatan pendidikan dan kebudayaan menjadi penting dalam pengembangan BIPA di UMSU.
Sementara prinsip pengembangan BIPA ada tiga yakni berintegrasi semua sektor dan sinergi antaraktor karena BIPA ini berhubungan dengan sektor yang lain. Prinsip kedua, BBSU mendorong pendirikan Lembaga BIPA UMSU bisa konsisten dan berkelanjutan.
Artinya, target yang saatini bisa dilakukan yakni memberikan layanan BIPA kepada mahasiswa internal dan kami berharap kita bisa memberikan layanan BIPA kepada semua pemangku kepentingan yang membutuhkan layanan tentang BIPA ini. Prinsip ketiga, strategi lompatan katak, apapun program tidak bisa diselesesaikan serta merta tetapi satu persatu.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait