Lebih lanjut, Kepala OJK KR5 Yusup Ansori menuturkan, BIK dilakukan sebagai upaya meningkatkan literasi keuangan masyarakat sejalan dengan inklusi keuangan.
"Hasil survei nasional literasi dan inklusi keuangan yang dilaksanakan OJK tahun 2019, Sumut inklusi keuangannya sudah 93,98 persen sementara literasi hanya 38,03 persen," ujarnya.
Menurutnya, banyak masyarakat yang sudah menggunakan jasa keuangan tapi tidak mengenal produk yang dia gunakan seperti apa.
"Kita tidak mau ada gap antara inklusi dengan literasi, sehingga keduanya bersinergi. Selain IKB ini juga kami juga telah banyak melakukan berbagai kegitan bersama dengan kampus, Bursa Efek Indonesia, Pemprov dan Pemda, BI, jasa keuangan dan instanso terkait," pungkas Yusup.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait