iNewsMedan.id - Perbedaan antara reseller dan dropship wajib diketahui untuk para pebisnis terutama pebisnis online shop. tren belanja online shop yang terus berkembang pesat, semakin banyak peluang bisnis yang bisa dimanfaatkan, misalnya berjualan online dengan sistem reseller dan dropship.
Kedua sistem penjualan ini sama-sama cocok dilakukan oleh masyarakat yang ingin terjun ke dunia bisnis, Namun keduanya memiliki perbedaan.
reseller adalah pelaku usaha yang membeli sebuah produk, lalu menjualnya kembali dan harga di reseller lebih tinggi. Sedangkan, dropship adalah pelaku usaha yang menjual barang tanpa harus memiliki stok barang tersebut. Anda hanya perlu memasarkan produk yang sudah ada dengan harga yang Anda tentukan.
Lalu, apa saja perbedaan antara reseller dengan dropship? Berikut ini pembahasannya.
5 Perbedaan Antara Reseller dengan Dropship
1. Modal
Untuk menjadi reseller, harus memiliki modal untuk membeli barang ke pemasok atau produsen. Banyak atau sedikitnya barang yang dibeli tergantung modal yang dimiliki. Bagi yang hanya memiliki modal sedikit, bisa mencoba dulu untuk melihat apakah barang yang dibeli diminati atau tidak, untuk menghindari kerugian yang besar.
Sedangkan, menjadi dropship tidak perlu mengeluarkan uang untuk membeli produk. Anda hanya perlu mendaftarkan diri menjadi dropshipper kepada pemasok atau produsen, setelah itu, produk yang mereka jual bisa langsung Anda pasarkan.
2. Sistem Marketing
Menjadi reseller harus memiliki stok barang, jadi bisa menjualnya secara daring atau di toko fisik. Biasanya, para penjual yang baru memiliki akun di medsos akan memiliki sedikit pengikut. Maka, hal pertama yang harus dilakukan adalah mengelola akun tersebut lebih menarik, seperti mengisi foto profil dan isi keterangan di kolom "bio". Jika online shop Anda memiliki situs web, silakan mencantumkan tautan link nya di dalam kolom "website". Hal tersebut bisa membantu mempromosikan situs web yang dimiliki.
Sedangkan, dropship hanya bisa dapat melakukan pemasaran di dunia maya karena tidak memiliki stok barang. Oleh karena itu, yang bisa dilakukan adalah memuat foto produk yang akan dijual dengan kualitas sebaik mungkin, disertai info detail produk, serta hal-hal lainnya yang perlu diketahui calon pembeli sebelum mereka memesan produk.
3. Stok Barang
Seorang reseller harus membeli barang terlebih dahulu kepada pemasok atau produsen untuk dijual kembali ke konsumen. Biasanya pemasok atau produsen akan menetapkan jumlah barang yang harus kita beli, tentu harganya di bawah pasaran. Reseller juga harus memantau stok barang yang dimiliki serta barang apa saja yang diminati konsumen. Selain itu, reseller juga mengurus pengiriman barang kepada konsumen.
Sementara, Dropship tidak perlu membeli barang untuk dijual. Oleh karena itu, tidak usah pusing memikirkan stok barang. Hanya perlu mempromosikan lewat toko daring, medsos, atau situs web yang dimiliki pemasok atau produsen. Jika ada konsumen, pesanan langsung dioper ke produsen atau pemasok. Dropshipper hanya fokus memasarkan dan menarik konsumen sebanyak-banyaknya.
4. Risiko
Risiko menjadi reseller adalah barang yang dibeli dari pemasok atau produsen tidak habis terjual. Untuk mencari jalan keluarnya agar barang yang dibeli habis, bisa dengan memberikan diskon atau melakukan give away.
Sedangkan, risiko yang mungkin dialami dropship sangat minim. Risiko menjadi dropshipper mungkin hanya mendapat keluhan atau protes dari pembeli.
5. Keuntungannya
Keuntungan reseller dari selisih harga antara harga beli dari pemasok dan harga jual barang. Reseller dapat menentukan harga dari pengeluaran yang dibutuhkan untuk menjual produk tersebut, seperti biaya kuota internet untuk promosi. Selain itu, bagi para reseller jangan lupa untuk cek toko sebelah biar tidak pasang harga ketinggian.
Sedangkan, keuntungan dari dropship yang didapat relatif sedikit karena tidak memiliki barang yang akan dijual dan tidak dapat menetapkan harga jual sesuai yang diinginkan. Oleh karena itu, seorang dropship harus pandai memasarkan produk dan membuat konsumen tertarik membeli sehingga keuntungan yang kecil dapat diakumulasi menjadi keuntungan yang besar seiring meningkatnya jumlah barang yang terjual.
Itulah lima perbedaan antara reseller dengan dropship. Bagi Anda yang baru ingin mulai berbisnis online shop bisa perhatikan 5 perbedaan di atas, untuk memilih menjadi reseller atau dropshipper. Semoga bermanfaat.
Artikel ini telah terbit di halaman IDXChannel dengan judul 5 Perbedaan Antara Reseller dengan Dropship, Pemula Bisnis Online Shop Merapat
Editor : Odi Siregar
Artikel Terkait