Mengintip Kehebatan Pasukan Elite Sat-81 Kopassus, Denjaka Marinir, dan Satbarvo Kopasgat

SM Said
Denjaka adalah Pasukan Khusus yang berada di bawah Korps Marinir TNI AL. Foto IG @pasukan_antiteror_tnial

JAKARTA, iNewsMedan.id - Deretan Pasukan Khusus Sat-81 Kopassus, Denjaka Korps Marinir dan Satbravo 90 Kopasgat menjadi buah bibir saat lawatan Presiden Joko Widodo ke Rusia dan Ukraina pada akhir Juni 2022 lalu.

Ketiga pasukan khusus dari matra darat, laut dan udara ini menjadi bagian utama dalam 39 personel TNI yang bertugas menjaga keselamatan Presiden Jokowi ketika bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky.
 
Anggota Sat-81, Denjaka dan Satbravo 90 ini dibagi dalam tiga tim, yakni tim pendahulu (advance), tim utama (main group), dan tim penyelamatan. 

Dimana anggota tiga pasukan elite TNI ini memiliki kemampuan khusus terbaik dalam pengintaian, pertempuran, antisabotase, hingga antiteror.

"Alhamdulillah kami juga tidak terlalu khawatir karena Paspampres ini ada dari Kopassus, Denjaka dan Kopasgat," kata Komandan Pasukan Pengamanan Presiden (Danpaspampres) Mayjen Tri Budi Utomo kepada wartawan di Jakarta, Kamis (23/6/2022).

Kehebatan ketiga satuan elite ini juga tidak diragukan lagi karena seringkali berhasil saat diterjunkan dalam penugasan TNI baik di dalam maupun di luar negeri. Hasilnya pun telah diakui dunia Internasional

Seperti saat Operasi Merah Putih pembebasan sandera Kapal MV Sinar Kudus dari pembajak di perairan Somalia di awal 2011 silam. 

Berikut profil  Sat-81 Kopassus, Denjaka dan SatBravo 90

1. Sat-81 Kopassus


Anggota Satuan-81 Kopassus saat melakukan defile. Foto Dok SINDOnews

Sat-81 adalah salah satu unit atau bagian dari Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNI AD yang menangani penanggulangan antiteror. Satuan ini dibentu di era tahun 80 an hingga satuan ini sudah berusia 40 tahun. 

Sebelumnya satuan ini bernama Detasemen 81 Kopassandha yang digagas Benny Moerdani pada 1981 yang saat itu menjabat sebagai kepala Badan Intelijen Strategis (Bais) ABRI sehingga menjadi satuan antiteror pertama di Indonesia. 

Dalam sejarahnya, kiprah pasukan elite penanggulangan teror ini dimulai saat pembebasan sandera penumpang Pesawat Garuda DC-9 di Bandara Don Muang, Bangkok, Thailand atau yang dikenal dengan Operasi Woyla. 

Dikutip dari Militer.id anggota Sat-81 berisikan orang-orang terpilih dari personel Kopassus yang sudah diseleksi dengan ketat dari satuan tempur Grup 1 maupun 2. Untuk memenuhi kualifikasi sebagai anggota Sat-81, calon anggota akan melakukan 4 tes berturut-turut.
 
Tes pertama adalah tes IQ, mereka harus mendapatkan rata-rata nilai 110. Kemudian tahap kedua harus melakukan tes kesehatan, ketiga melakukan tes jasmani kategori BS, dan tes yang terakhir atau pantukhir.

Tes kesehatan akan dilakukan guna mengecek gangguan kesehatan pada calon prajurit apakah memiliki gangguan kesehatan yang mengganggu fungsi tubuh atau tidak. Sementara untuk tes jasmani, mereka akan dites apakah memiliki jasmanis yang baik sekali atau tidak dan tes terakhir adalah terjun kelapangan guna meninjau kemampuan calon prajurit.

Anggota Sat-81 Gultor mempunyai spesialisasi dengan kemampuan sangat tinggi dimana harus mahir menembak ruduk (bakduk), melakukan freefall atau terjun bebas, pasukan katak atau paska hingga K9 atau gugus jihandak.

Editor : Odi Siregar

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network