MEDAN, iNews.id - Kegiatan Promosi Gerakan Bersama Ekonomi kreatif atau W20 Progresif Danau Toba 2022 nantinya menjadi ruang bagi pelaku ekonomi kreatif khususnya UMKM, agar dapat mempromosikan berbagai karya kreatif yang dihasilkan oleh pelaku usaha di kawasan pariwisata Danau Toba.
Deputi Direktur Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sumatera Utara, Warsono mengatakan hal itu pada pembukaan W20 Progresif Danau Toba di Pantai Bebas Parapat, Simalungun Jumat (15/7/2022) sore.
Pembukaan ditandai dengan memukul gordang oleh Warsono, Bupati Simalungun diwakili Kadisperindag Leo Sihaloho dan Direktur Pemasaran Pariwisata Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) Wahyu Dito Galih Indharto.
Kegiatan Progresif Danau Toba yang berlangsung 15-24 Juli 2022 itu merupakan rangkaian kegiatan Women 20 Summit Lake Toba 18-21 Juli 2022 di Parapat, Toba Caldera Resort, Toba Huta Siallagan dan Samosir. Delegasi 20 negara G20 akan hadir di kawasan Danau Toba.
"Kegiatan ini juga diharapkan dapat mendorong serta mempromosikan gerakan Bangga Buatan Indonesia dan Program berwisata di Indoensia aja, sebagai upaya dukungan pecepatan pemulihan ekonomi nasional," ujar Warsono.
Dia menjelaskan, dengan UMKM yang semakin kreatif dan kualitas UMKM Perempuan yang semakin tangguh, tentunya akan mendorong tumbuhnya transaksi keuangan dan penciptaan lapangan kerja baru yang memberikan dampak secara langsung pada pendapatan dan kesejahteraan masyarakat.
BI pun mengapresiasi Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) selaku satker dibawah Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif yang bersinergi bersama Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Pemeritah Daerah di 8 Kabupaten kawasan Danau Toba, Kementerian/ Lembaga, Dekranasda, Rumah Karya Indonesia, serta stakeholder lainnya yang turut mensukseskan acara Progresif 2022 ini.
"Semoga seluruh rangkaian kegiatan acara Progresif 2022 ini dapat berjalan dengan baik, dan dapat mendorong pengembangan UMKM yang lebih tangguh, kreatif, produktif dan mampu memanfaatkan peluang yang ada," ujarnya.
Dia menambahkan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) memiliki peranan penting dan strategis dalam struktur perekonomian Indonesia. Sebesar 99 persen dari pelaku usaha di Indonesia merupakan UMKM, dengan penyerapan tenaga kerja hingga mencapai 97 persen dan berkontribusi 62 persen terhadap PDB Nasional.
"Kondisi yang strategis tersebut, tentunya pelaku usaha di sektor Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dapat menjadi lokomotif pertumbuhan ekonomi nasional. "Saat ini kita juga turut berbangga telah banyak pelaku ekonomi kreatif yang melahirkan berbagai karya dari ide dan gagasannya," ungkapnya.
Lebih jauh lagi di era digitalisasi yang mendorong kemajuan teknologi seperti saat ini, menjadi salah satu wadah yang mendukung peningkatan kualitas pelaku ekonomi kreatif dan juga mendorong perluasan pasar yang lebih luas. Dimana berbagai aktivitas, kreativitas, dan informasi dapat mudah di akses dan diketahui oleh masyarakat luas.
Lewat kemajuan teknologi tersebut, jelasnya, tentunya semakin mendorong pelaku usaha khususnya UMKM untuk dapat lebih produktif dalam mengembangkan usaha, dan mengambil peluang dari pemanfaatan kemajuan teknologi tersebut.
"Kami meyakini, melalui pengembangan ekonomi kreatif, dapat menjadi peluang baru bagi masyarakat dan pemerintah sebagai salah satu upaya mendorong peningkatan dan pembangunan ekonomi yang berkelanjutan," tuturnya.
Lebih lanjut, Direktur Pemasaran Pariwisata Badan Pelaksana Otorita Danau Toba (BPODT) Wahyu Dito Galih Indharto mengatakan kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan ekonomi kreatif di 8 kabupaten kawasan Danau Toba.
Editor : Jafar Sembiring
Artikel Terkait