SUMUT, iNews.id - Presiden Joko Widodo (Jokowi) resmi mencabut kebijakan larangan ekspor Crude Palm Oil (CPO) di Indonesia. Hal itu pun mendapat apresiasi dari para petani dan juga pengusaha sawit di Sumatera Utara.
"Terima kasih buat pemerintah khususnya Presiden Joko Widodo yang telah mencabut larangan ekspor CPO. Semoga petani sawit di Sumatera Utara semakin sejahtera," ungkap Rahman, distributor kelapa sawit asal Kecamatan Babalan, Kabupaten Langkat, Sabtu (21/5/2022).
Senada dengan itu, petani sawit asal Batubara, Yuswanto mengaku, dengan dicabutnya larangan ekspor CPO diharapkan harga tandan buah sawit semakin meningkat.
"Kebijakan bapak Presiden Joko Widodo membawa angin segar kepada kami petani sawit kecil. Semoga kedepannya harga buat sawit meningkat dan petani semakin sejahtera," jelasnya.
Diketahui, Presiden Jokowi akhirnya membuat keputusan untuk mencabut kebijakan larangan ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan minyak goreng mulai Senin, 23 Mei 2022.
Melalui konferensi pers secara virtual, Jokowi menyebut, ada tiga penyebab mengapa pemerintah akhirnya membuka lagi keran ekspor CPO dan minyak goreng di Indonesia.
Pertama, usai CPO dilarang sejak 28 April 2022, harga minyak goreng curah sudah turun dari Rp19.800 per liter menjadi Rp17.200-Rp17.600 per liter. Kedua, stok minyak goreng juga bertambah di pasaran. Semula hanya 64 ribu ton menjadi 211 ribu ton per bulan.
Ketiga, Jokowi juga mempertimbangkan belasan juta tenaga kerja yang mencari rezeki dari industri sawit tersebut. Di mana, para petani terdampak akibat larangan ekspor CPO.
"Pertimbangan 17 juta orang di industri sawit baik petani dan pekerja maka saya putuskan ekspor minyak oreng dibuka kembali Senin 23 Mei 2022," terangnya.
Editor : Jafar Sembiring