MEDAN, iNews.id – Universitas Sumatera Utara (USU) kembali mengukuhkan tiga Guru Besar tetap USU.
Acara pengukuhan tersebut diselenggarakan di auditorium USU dan disiarkan secara langsung melalui kanal Youtube Official USU pada Kamis, (12/05/2022).
Adapun ketiga guru besar yang dikukuhkan di antaranya ialah, Prof. Ir. Nurlisa Ginting, M.Sc., Ph.D., IPM, dari Fakultas Teknik USU, Prof. Dr. dr. Noni Novisari Soeroso, M.Ked(paru)., Sp.P(K). dari Fakultas Kedokteran, dan Prof Rikson Asman Fertiles Siburian, S.Si., M.Si., Ph.D. dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA).
Rektor USU Dr. Muryanto Amin, S.Sos., M.Si., mengatakan, USU saat ini memiliki 178 orang Guru Besar dan berkomitmen akan terus menambah jumlah tersebut untuk memberikan dampak positif bagi pembangunan negara Indonesia semakin kuat.
“Peningkatan jumlah Guru Besar memberikan pengaruh signifikan terhadap kualitas Tri Darma PT sekaligus berkontribusi memberikan solusi dari berbagai masalah yang terjadi di tengah masyarakat,” kata rektor.
Menurut Rektor, pengukuhan Guru Besar yang kedua kalinya pada tahun ini tentunya sangat membanggakan bagi USU.
Hal itu dikarenakan kontribusi serta dedikasi yang diberikan oleh Guru Besar tersebut memberikan dampak positif terutama pada terpenuhinya indikator penilaian pemeringkatan yang telah diraih USU dalam tingkat internasional.
“Kontribusi pemikiran akademik seperti publikasi ilmiah di jurnal internasional bereputasi dan inovasi yang terus menerus, sangat diharapkan dari Guru Besar. Dampak positifnya bisa dirasakan seperti terpenuhinya beberapa indikator penilaian dalam pemeringkatan internasional yang telah diraih oleh Universitas Sumatera Utara,” ucap rektor.
Dalam kesempatan yang sama, rektor menyebutkan bahwa salah satu indikator dalam penilaian pemeringkatan internasional adalah academic reputation atau reputasi akademik melalui publikasi ilmiah dan sitasi serta inovasi yang berkaitan dengan SDG's.
“Indikator yang dihasilkan oleh dosen dan mahasiswa Universitas Sumatera Utara harus dapat mengurangi permasalahan yang terjadi di masyarakat. Oleh karena itu, Guru Besar yang telah dilantik memiliki peranan penting sebagai leader dan role model untuk memperkuat basis riset dan inovasi yang tiada henti,” kata rektor.
Salah satu guru besar yang dikukuhkan, Prof. Ir. Nurlisa Ginting, M.Sc., Ph.D., IPM menyampaikan pidato pengukuhan berjudul “Identitas Tempat sebagai Pendekatan Pariwisata Berkelanjutan”. Dalam pidatonya, ia menyampaikan bahwa besarnya daya dukung kota dalam mendorong sektor pariwisata harus mempertimbangkan keberlanjutan lingkungan ekonomi, social, budaya, dan tata kelola.
“Besarnya daya dukung kota dalam mendorong sektor pariwisata dan pariwisata haruslah mempertimbangkan dengan cermat keberlanjutan lingkungan ekonomi sosial budaya dan tata kelola,” ucap Prof Nurlisa.
Menurutnya, kota-kota di dunia yang menjadi magnet pariwisata selalu memiliki nilai historis dan cultural yang tangible dan intangible. Hal tersebut menjadi kekhasan sebuah tujuan wisata.
“London, Barcelona, Singapore, merupakan tujuan wisata dengan tempat yang khas. Kekhasan ini terpancar dari fisik kota seperti tipologi bangunan, jaringan jalan, lingkungan, ruang terbuka publik, dan selebihnya, yang menjadi daya tarik bagi wisatawan untuk mengunjungi tempat.. Kekhasan ini merupakan wujud nyata dari place identity,” tutur Prof Nurlisa.
Editor : Ismail