get app
inews
Aa Text
Read Next : Dua Orang Meninggal Tiap 5 Menit karena TBC, Menkes Minta Pasien Taat Terapi dan Kontrol Rutin

Guru Besar FK USU Desak Presiden Prabowo Copot Menteri Kesehatan Budi Sadikin 

Kamis, 12 Juni 2025 | 16:31 WIB
header img
Guru Besar FK USU Prof. Dr. Guslihan Dasa Tjipta, SpA(K) membacakan pernyataan sikap soal keprihatinan arah kebijakan kesehatan nasional di FK USU, Medan, Kamis (12/6/2025). (iNewsMedan.id)

MEDAN, iNewsMedan.id— Para Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK USU) mendesak Presiden Prabowo Subianto untuk segera mencopot Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin. Desakan ini disampaikan Guru besar Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara (FK USU), Prof. Dr. Guslihan Dasa Tjipta, SpA(K) dalam forum pernyataan sikap keprihatinan Bersuara Luruskan Nurani Bangsa yang digelar di Aula FK USU, Kamis (12/6), menyusul kekecewaan mendalam terhadap kebijakan dan gaya kepemimpinan Menkes yang dinilai tidak berpihak pada kepentingan rakyat. 

Menurut Prof. Guslihan, reformasi kesehatan yang dijalankan Menkes Budi tidak bersifat kolaboratif dan justru menciptakan suasana konfrontatif. Ia menilai kebijakan Menkes mengabaikan kebutuhan dasar masyarakat serta merusak tatanan pendidikan kedokteran yang selama ini telah berjalan baik. 

“Sudah berulang kali kita mengajak kolaborasi, tapi yang terjadi malah konfrontasi. Menteri ini sibuk bicara industrialisasi kesehatan, sementara pelayanan dasar seperti di puskesmas justru makin terpinggirkan,” ujarnya. 

Prof. Guslihan juga menyesalkan pembelian alat kesehatan dengan harga mahal oleh Kementerian Kesehatan, padahal pelayanan dasar dan pendidikan kedokteran belum tertangani dengan baik. 

“Dia seperti lebih cocok disebut Menteri Perdagangan Kesehatan. Fokusnya bukan pelayanan, tapi belanja alat dan kejar target finansial rumah sakit,” tegasnya. 

Ia juga menyinggung upaya Menkes mengintervensi urusan pendidikan kedokteran yang selama ini dijalankan secara independen oleh kolegium profesi. 

“Kolegium adalah tempat berkumpulnya para ahli. Mereka yang menyusun kurikulum pendidikan. Tapi sekarang mau diatur-atur sepihak oleh Menteri. Ini tidak bisa dibiarkan,” tambahnya. 

Editor : Ismail

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut