get app
inews
Aa Read Next : Jokowi Dorong Perkembangan Ekosistem Kendaraan Listrik di Indonesia Melalui PEVS 2024

BLT Minyak Goreng Disebut Aktivis 98 Hanya Menguntungkan Pengusaha Sawit Besar

Kamis, 14 April 2022 | 21:00 WIB
header img
Ketua Majelis Nasional Perhimpunan Pergerakan 98, Sahat Simatupang. (Foto: Istimewa).

JAKARTA, iNews.id - Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) mengatakan bahwa terjadinya kemacetan yang luar biasa hampir di semua kota menunjukkan mobilitas warga semakin tinggi. Di balik itu, juga menunjukkan adanya pergerakan dan perputaran ekonomi yang sudah membaik. 

Menurut Presiden, membaiknya situasi perekonomian terlihat dari peningkatan aktivitas di pusat perekonomian seperti di pasar, termasuk menjelang hari raya Idul Fitri. Hal itu dikatakan Jokowi saat pembagian pertama Bantuan Langsung Tunai (BLT) minyak goreng kepada para pedagang kaki lima dan juga ibu-ibu penerima Program Keluarga Harapan (PKH), di Pasar Kanoman, Kota Cirebon, Jawa Barat, kemarin. Pemerintah akan memberikan BLT minyak goreng senilai Rp300 ribu untuk tiga bulan kepada 20,5 juta keluarga yang termasuk dalam daftar bantuan pangan non tunai dan PKH.  

Namun kebijakan BLT minyak goreng dari pemerintah dinilai Ketua Majelis Nasional Perhimpunan Pergerakan 98 Sahat Simatupang justru menguntungkan para konglomerat kelapa sawit besar. Mereka adalah konglomerat sawit produsen, pengolah, pembeli hinggga penjual minyak goreng dan biodiesel. Sementara, perusahaan kecil dan BUMN termasuk petani kelapa sawit, kata Sahat, sangat tergantung pada konglomerat sawit tersebut. 

Menurut Sahat, cara mengatasi dampak kenaikan harga minyak goreng bukan dengan membagi - bagikan BLT minyak goreng karena sesungguhnya salah satu penyebab harga minyak goreng naik karena rantai pasok minyak goreng kebutuhan dalam negeri terganggu akibat kebijakan dua harga.  

"Kebijakan dua harga menyebabkan turbulensi. Untuk biodiesel pakai harga internasional, untuk minyak goreng pakai harga domestik. Akibatnya Crude Palm Oil atau CPO tersedot untuk biodiesel. BLT minyak goreng hanyalah solusi sementara bukan mengatasi kenaikan harga minyak goreng yang rantai pasoknya dikuasai konglomerat sawit. Konglomerat sawit untung dua kali. Pertama dari harga biodiesel atau B30 dan kedua dari harga minyak goreng yang sudah terlanjur naik." kata Sahat Simatupang, Kamis, (14/4/2022). 

Editor : Odi Siregar

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut