Antara Cinta dan Trauma: Mengurai Tabir Kelam di Balik Sosok Anak Pembunuh Ibu Kandung di Medan
Warga merasa syok karena selama ini pelaku dikenal sebagai 'anak manis' dan korban sering terlihat akrab dengan putrinya saat mengantar sekolah.
Mengingat statusnya sebagai anak, Kombes Pol Jean Calvijn menegaskan bahwa penyidikan dilakukan secara berkala dan hati-hati dengan melibatkan Bareskrim, Polda, Psikolog, serta Dinas Sosial.
"Kami memberikan hak-hak mendasarnya dengan baik. Ada pendampingan psikolog, akses pendidikan agama, bahkan waktu untuk bermain dan bernyanyi. Berdasarkan evaluasi Dinas Sosial, anak ini merasa cukup nyaman di angka 10 (skala 1-10) berada di tempat pendampingan saat ini," tambahnya.
Meski ada desakan agar anak segera dikembalikan kepada orang tuanya, kepolisian masih akan melihat perkembangan proses hukum dan kondisi psikologis tersangka.
"Perlakuannya istimewa karena ia masih anak-anak, meskipun apa yang dilakukannya sangat tragis dan melampaui apa yang dibayangkan orang dewasa," tutup Kapolrestabes.
Editor : Jafar Sembiring