Dua Minggu di Pengungsian, Warga Humbahas Menangis Tagih Kepastian Tempat Tinggal
HUMBAHAS, iNewsMedan.id - Isak tangis menyelimuti posko pengungsian di sebuah gereja di Desa Parbotihan, Kecamatan Onan Ganjang. Sudah dua pekan lamanya, puluhan warga bertahan di sana dengan sisa-sisa harapan, setelah bencana banjir bandang dan tanah longsor menyapu habis rumah, sawah, dan ladang yang menjadi tumpuan hidup mereka.
Bencana yang dipicu oleh cuaca ekstrem akibat Siklon Tropis Senyar pada 25 November lalu, telah mengubah wajah beberapa kecamatan di Kabupaten Humbang Hasundutan (Humbahas) menjadi zona kerusakan. Tembok penahan tanah yang jebol mengakibatkan lahan pertanian warga rusak total, meninggalkan luka mendalam bagi para petani yang kini kehilangan mata pencaharian.
Ketidakpastian menjadi beban terberat bagi para pengungsi. Seorang warga Desa Parbotihan berinisial IM mengungkapkan kegelisahan warga yang hingga kini merasa belum mendapatkan informasi jelas mengenai nasib hunian mereka.
"Kami butuh kepastian dari pemerintah agar warga tidak terus-menerus tinggal di posko. Kami sudah kehilangan segalanya; rumah, sawah, dan ladang. Kalian bisa lihat sendiri bagaimana jeritan para lansia di sini," ungkap IM dengan nada lirih, Rabu (17/12/2025).
Warga berharap aspirasi mereka dapat didengar hingga ke tingkat pusat, termasuk melalui jalur politik seperti kunjungan Partai Hanura yang diharapkan mampu meneruskan keluhan mereka kepada Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman.
Editor : Jafar Sembiring