7. Adanya lailatul qadar
Allah Subhanahu wa ta’ala berfirman:
إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ
"Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi dan sesungguhnya Kami-lah yang memberi peringatan." (QS Ad-Dukhan: 3).
Hal yang dimaksud malam diberkahi di sini adalah lailatul qadr. Inilah pendapat yang dikuatkan oleh Ibnu Jarir Ath-Thobari rahimahullah. Inilah yang menjadi pendapat mayoritas ulama di antaranya Ibnu ‘Abbas radhiyallahu ‘anhuma.
8. Pahala puasa setahun penuh
Dari sahabat Abu Ayyub Al Anshoriy, Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda:
مَنْ صَامَ رَمَضَانَ ثُمَّ أَتْبَعَهُ سِتًّا مِنْ شَوَّالٍ كَانَ كَصِيَامِ الدَّهْرِ
"Barang siapa yang berpuasa Ramadan kemudian berpuasa enam hari di bulan Syawal, maka dia berpuasa seperti setahun penuh." (HR Muslim)
9. Umrah Ramadan seperti haji bersama Nabi
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wassallam bersabda:
فَإِذَا كَانَ رَمَضَانُ اعْتَمِرِى فِيهِ فَإِنَّ عُمْرَةً فِى رَمَضَانَ حَجَّةٌ
"Jika Ramadan tiba, berumrahlah saat itu karena umrah Ramadan senilai dengan haji." (HR Bukhari Nomor 1782 dan Muslim 1256)
Dalam lafazh Bukhari yang lain disebutkan:
فَإِنَّ عُمْرَةً فِى رَمَضَانَ تَقْضِى حَجَّةً مَعِى
"Sesungguhnya umrah di bulan Ramadan seperti berhaji bersamaku." (HR Bukhari Nomor 1863)
Editor : Odi Siregar