Tim FK USU Ubah Santri Jadi Penolong Pertama: Latih Bantuan Hidup Dasar
DELISERDANG, iNewsMedan.id - Tim Pengabdian Masyarakat dari Program Studi (Prodi) Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Sumatera Utara (USU) melatih 100 santri putra dan putri Pesantren Darularafah Raya di Deliserdang mengenai penanganan kegawatdaruratan medis dan Bantuan Hidup Dasar (BHD). Pelatihan ini bertujuan membekali santri agar mampu bertindak cepat dan tepat saat menghadapi kondisi darurat seperti tersedak, pingsan, hingga henti napas.
Kegiatan bertema “Penanganan Kegawatdaruratan dalam Kehidupan Sehari-hari dan Bantuan Hidup Dasar” ini dipimpin langsung oleh dr. Rr Sinta Irina, SpAn-TI, Subsp.N.An(K), spesialis anestesi dan subspesialis neuroanestesi.
"Kesiapsiagaan dan pengetahuan dasar bisa membuat perbedaan besar antara hidup dan mati. Santri harus tahu, mereka pun bisa jadi penolong pertama sebelum tenaga medis datang,” ujar dr. Sinta Irina dalam sambutannya di Aula Pesantren Darularafah Raya, Kecamatan Kutalimbaru.
Dalam sesi pelatihan, dr. Sinta dan timnya, yang juga menghadirkan dr. Andriamuri Primaputra Lubis, M.Ked(An), Sp.An-TI, Subsp.TI(K), FisQua dan dr. Ester Lantika Romauli Silaen, M.Ked(An), Sp.An-TI, Subsp.TI(K), menyampaikan materi teori dan praktik secara langsung.
Materi inti yang diajarkan meliputi teknik Heimlich maneuver untuk korban tersedak dan tata cara Bantuan Hidup Dasar (BHD), termasuk penilaian kesadaran, menjaga jalan napas, dan kompresi dada menggunakan boneka simulasi. Peserta, yang terbagi dalam dua aula, aktif mempraktikkan setiap langkah dengan bimbingan langsung para dokter.
Editor : Jafar Sembiring