get app
inews
Aa Text
Read Next : Heboh Video Diskreditkan Pegawai, Kantor Imigrasi Medan Bongkar Akun Penyebar Informasi Palsu

Perkuat Barisan Lintas Sektor, Imigrasi Medan Pastikan Digitalisasi All Indonesia di Kualanamu Efisi

Kamis, 16 Oktober 2025 | 11:01 WIB
header img
Perkuat Barisan Lintas Sektor, Imigrasi Medan Pastikan Digitalisasi All Indonesia di Kualanamu Efisien. Foto: Dok. Imigrasi Medan

MEDAN, iNewsMedan.id - Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Medan menegaskan komitmennya untuk memastikan kelancaran implementasi aplikasi All Indonesia di Bandara Internasional Kualanamu. Penegasan ini disampaikan dalam Rapat Monitoring dan Evaluasi (Monev) yang diadakan di Bandara Kualanamu pada 13 Oktober 2025, sebagai tindak lanjut program digitalisasi layanan kebandarudaraan nasional.

Aplikasi All Indonesia adalah sistem deklarasi tunggal berbasis web dan mobile yang mengintegrasikan pelaporan keimigrasian, kepabeanan, karantina, dan kesehatan. Aplikasi ini telah diwajibkan bagi seluruh pelaku perjalanan internasional yang masuk ke Indonesia sejak 1 Oktober 2025.

Rapat Monev yang berlangsung di Ruang Rapat Kedatangan Domestik dihadiri oleh perwakilan berbagai pihak, termasuk Otoritas Bandara, Balai Besar Kekarantinaan Kesehatan (BBKK) Medan, Bea dan Cukai, Angkasa Pura Aviasi, serta maskapai penerbangan internasional seperti Malaysia Airlines, Singapore Airlines, Etihad Airways, Air Asia, dan Lion Air.

Kepala Bidang Tempat Pemeriksaan Imigrasi (TPI), Sofyan Martono Wibowo, menekankan bahwa keberhasilan aplikasi ini sangat bergantung pada kolaborasi kuat antarinstansi.

"Implementasi All Indonesia bukan hanya tugas satu instansi. Ini adalah kolaborasi lintas sektor. Kita semua harus memastikan penumpang mendapatkan kemudahan dalam mengisi aplikasi ini sebelum mendarat," ujar Sofyan.

Ia juga menyoroti peran penting maskapai dalam menyosialisasikan aplikasi sejak proses check-in. "Kami berharap maskapai membantu menginformasikan sejak awal kepada penumpang. Kalau pengisian dilakukan sejak boarding atau bahkan saat di udara, maka proses clearance saat mendarat bisa berlangsung cepat dan tanpa antrean panjang," tambahnya.

Dalam sesi diskusi, beberapa masukan penting disampaikan. BBKK Medan mengusulkan mekanisme stopper dari Imigrasi untuk membantu mengidentifikasi penumpang berlabel merah (dari negara dengan potensi penyakit menular). 

Sementara itu, maskapai seperti Malaysia Airlines menyoroti kesulitan penumpang mencari nomor penerbangan di aplikasi, dan Etihad Airways mengusulkan perubahan bahasa default menjadi Bahasa Inggris untuk mempermudah WNA.

Menanggapi masukan ini, Sofyan mengapresiasi keaktifan para pemangku kepentingan. "Semua saran hari ini akan kami sampaikan ke pusat sebagai bahan evaluasi lanjutan agar aplikasi All Indonesia semakin user-friendly dan adaptif terhadap kondisi di lapangan," tutur Sofyan.

Sebagai tindak lanjut, Angkasa Pura Aviasi berencana menambah pengumuman (announcement) di dalam pesawat, sementara maskapai seperti Air Asia dan Singapore Airlines telah melakukan sosialisasi melalui Flight Operation Notice dan notifikasi di aplikasi tiket, bahkan memanfaatkan Wi-Fi pesawat.

Kegiatan Monev ini menghasilkan komitmen bersama untuk meningkatkan edukasi kepada penumpang secara masif, baik di dalam negeri maupun di negara asal penerbangan. Kantor Imigrasi Medan berkomitmen untuk terus memperkuat sinergi demi memastikan digitalisasi layanan keimigrasian melalui All Indonesia berjalan optimal, efisien, dan memberikan kemudahan bagi seluruh pelaku perjalanan internasional.

Editor : Jafar Sembiring

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut