Ekonomi Bergeser ke Rumah, BPS Diminta Tangkap Fenomena Hidden Economy

Permasalahannya memang, para pelaku usaha cenderung tertutup dalam memberikan data terkait usahanya. Hal itu terjadi karena ragu akan jaminan kerahasiaan dan khawatir menjadi incaran para petugas pajak.
"Pengusaha sekarang takut datanya dibuka karena khawatir dengan petugas pajak. Di lapangan, pendekatan dan diplomasi BPS harus kuat agar mereka mau ikut di-sensus," ungkapnya.
Sofyan Tan pun menegaskan komitmennya untuk mendukung suksesnya Sensus Ekonomi 2026. Karena dirinya punya pengalaman sekitar 25 tahun lalu menjadi Ketua Presidium Forum Nasional UKM dan kerap diminta BPS sebagai narasumber agar mampu menjembatani para pelaku usaha untuk bersedia di-sensus.
Dia berharap transformasi digital yang masif dan perubahan wajah ekonomi rakyat harus diikuti oleh perubahan cara negara membaca dan memetakannya. Sofyan Tan mengingatkan bahwa data adalah fondasi pembangunan, dan hanya dengan data yang akurat, kebijakan bisa benar-benar menjawab kebutuhan masyarakat.
Acara sosialisasi ini digelar dalam dua sesi di Hotel Santika Dyandra dan Hotel Polonia, Medan, serta turut dihadiri oleh ratusan peserta dari berbagai kalangan. Hadir dalam acara Inspektur Utama BPS RI Dadang Hardiwah, Kepala BPS Sumut Asim Saputra, Kepala BPS Kota Medan Hafsah Aprilia, para pejabat fungsional madya BPS dan undangan.
Dadang menyampaikan BPS terbuka untuk masyarakat. Silahkan bagi mahasiswa yang membutuhkan data dan konsultasi data untuk mengunjungi kantor-kantor BPS di daerah. Selain itu bisa juga mengakses website BPS untuk mengutip data yang dibutuhkan terutama untuk bahan penelitian dan tugas akhir.
Editor : Ismail