Kode Keras Buat Kanker: Murni Teguh Kumpul Pakar Internasional, Bahas Terapi Gen Paling Update

MEDAN, iNewsMedan.id- Rumah Sakit Murni Teguh Memorial Hospital (MTMH) bekerja sama dengan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia menggelar Seminar Internasional bertajuk “Cancer Update: Pioneering the Future of Cancer Care – Innovation, Integration and Impact”, pada 10–11 Oktober 2025 di Auditorium Lantai 8 Murni Teguh Memorial Hospital, Jalan Jawa No. 2 Medan.
Acara yang berlangsung secara hybrid (offline dan online) ini menghadirkan pakar kanker dari berbagai negara seperti Indonesia, India, Singapura, Belanda dan lainnya. Seminar membahas beragam topik terkini seputar terapi genetik, pengobatan presisi, teknologi robotik, dan onkologi molekuler — sebagai upaya memperkuat kolaborasi lintas disiplin di bidang penanganan kanker.
Presiden Direktur PT Murni Sadar TbkDR. dr. Mutiara, MHA, MKT, menyampaikan bahwa kanker merupakan penyakit yang terus berkembang dan sering menyebabkan kematian karena banyak pasien datang dalam kondisi sudah terlambat.
“Dalam seminar ini, kami mengundang para pakar internasional untuk berkolaborasi dan berbagi pengetahuan mengenai inovasi teknologi serta integrasi layanan multidisiplin,” kata Mutiara dalam konferensi pers, Jumat (10/10/2025).
Hadir dalam konferensi pers tersebut, Plt. Direktur Murni Teguh Memorial Hospital dr. Jong Khai, MARS; dr. Susanto Salim, Sp.PD-KHOM; dr Albiner Simarmata, Sp.B-KOnk; dr. Hendriyo, Sp.Rad. (K)Onk.Rad; dr Wijaya Juwarna, M.Ked (ORL-HNS), Sp. THTBKL, F.Rino; dr. Hadi Marzuki, SpKN-TM, Subsp. Onk(K), MKM,FANMB.
Ia menegaskan, masyarakat Sumut kini tidak perlu lagi berobat ke luar negeri karena hampir semua penanganan kanker sudah dapat dilakukan di RS Murni Teguh. “Kami juga mengajak masyarakat untuk lebih peduli terhadap deteksi dini kanker,” ujarnya.
Menurutnya, angka pelayanan kanker di MTMH sangat tinggi. Sepanjang 2024, rumah sakit ini melayani 18.911 pasien kemoterapi, 1.347 pasien brakiterapi, 29.364 pasien radioterapi, dan 11.184 tindakan operasi. Hingga September 2025, sudah tercatat 13.285 pasien kemoterapi, 1.280 pasien brakiterapi, 25.590 pasien radioterapi, dan 8.624 tindakan operasi.
“RS MTMH bahkan telah berhasil melakukan lebih dari 40 operasi tumor dasar otak, yang dikenal memiliki tingkat kesulitan tinggi, melalui kolaborasi dokter bedah saraf dan tim skull base surgery, kita berhasil menangani pasien dengan keluhan ini,” tambahnya.
Mutiara juga mengimbau masyarakat agar tidak menunda pemeriksaan ketika mengalami keluhan terkhusus kanker. “Pasien kanker harus segera datang ke fasilitas kesehatan agar dapat memperoleh diagnosis dan pengobatan yang tepat dan presisi,” ujarnya.
Dia memastikan Murni Teguh terus menjaga mutu pelayanan dengan peningkatan kompetensi SDM dan pembaruan ilmu dan pemantauan secara berkala. “Efisiensi biaya tetap kami perhatikan, tanpa mengurangi mutu pelayanan,” tegasnya.
Sementara itu, dr. Hendriyo menyoroti pentingnya kerja sama lintas disiplin dalam penanganan kanker. “Kolaborasi berbagai bidang ilmu meningkatkan keberhasilan terapi. Tim dokter di sini sangat kompak, itu menjadi kunci sukses penanganan kanker di Murni Teguh Memorial Hospital,” ujar dokter senior ini.
Senada, dr. Albiner Simarmata mengungkapkan bahwa kanker payudara masih menjadi kasus terbanyak di MTMH. “Sebagian besar pasien datang dalam stadium dua atau tiga. Bukan karena kurang pendidikan, karena banyak juga yang berpendidikan tinggi datang dalam kondisi stadium empat,” jelasnya.
Ia mendorong penerapan teknik onkoplasti agar pasien tetap percaya diri setelah perawatan. “Operasi pengangkatan seluruh payudara selalu jadi momok bagi perempuan, karenanya sekarang ada metode bedah onkoplastik ini, tumor atau kanker akan dibuang dari tubuh pasien tanpa harus mengubah bentuk dan ukuran payudara," katanya sembari mengatakan, hampir seluruh biaya penanganan kanker disupport BPJS Kesehatan.
Tekan Pasien Berobat ke Luar Negeri
Sedangkan Dokter THT Wijaya Juwarna menegaskan, keberadaan Murni Teguh Memorial Hospital sangat membantu masyarakat memperoleh layanan berstandar internasional tanpa perlu ke luar negeri.
“Dulu banyak pasien harus menjual tanah atau berutang untuk bisa berobat ke luar negeri. Sekarang hampir 90 persen pasien di RS Murni Teguh adalah peserta BPJS dan bisa ditangani di sini dengan hasil yang baik,” ujarnya.
Salah satu tindakan yang dilakukan olehnya dan beberapa tim dokter di RS Murni Teguh Memorial Hospital adalah teknik Endoscopic Skull Base Surgery (ESBS), Transsphenoid Approach (TSA) untuk pasien tumor hipofisis (tumor dasar otak).
Dengan teknik Endoscopic Skull Base Surgery (ESBS), Transsphenoid Approach (TSA), ini lanjutnya, didapatkan kelebihan berupa singkatnya masa rawatan di ICU dan ruang rawat inap, kurangnya resiko dan banyaknya perdarahan pada saat operasi, cepatnya pemulihan dan tidak adanya bekas sayatan di wajah (sisi kosmetik yang lebih baik).
"Dengan tindakan ini, tindakan terhadap tumor di otak dilakukan tanpa luka di wajah dengan masa rawat hanya 5–7 hari,” imbuhnya.
Dia juga mengungkapkan, selama kurun waktu Juni 2022 -September 2025 (3 tahun 3 bulan), RS Murni Teguh Medan, Sumatera Utara, telah melakukan operasi dengan teknik TSA pada 34 orang pasien. Hasil pemeriksaan histopatologis setelah operasi, 27 (Pria 10, Wanita 17) diantaranya berjenis makroadenoma (adenoma dengan ukuran lebih dari 1 cm).
"Diawal periode (3 pasien pertama) operasi berlangsung selama 4-5 jam, kini operasi berlangsung selama 2-3 jam (10 pasien berikutnya). Perdarahan pada saat operasi minimal. Setelah operasi pasien dirawat di ICU selama 1-2 hari, kemudian dirawat di ruang rawat inap selama 4-5 hari. Total masa rawatan 5-7 hari. Sekitar 80-90 persen pasien mengalami perbaikan tajam penglihatan. Bahkan pasien dari luar negeri, termasuk Jerman, datang berobat ke sini," imbuhnya.
Kemudian, dr. Susanto Salim mengingatkan masyarakat untuk tidak lagi takut mendengar kata “kanker”. “Di Murni Teguh hampir semua jenis kanker bisa ditangani. Obat-obatan yang digunakan juga sama dengan negara-negara tetangga,” jelasnya.
Ia juga menyoroti perkembangan pesat bidang hematologi di MTMH, termasuk program cangkok sumsum tulang pertama di luar Pulau Jawa yang rencana yang akan dibuka tahun.2026. “Kami tengah menyiapkan fasilitas PET Scan sebagai bagian dari pengembangan layanan kanker terpadu,” ujarnya.
Sedangjan, dr. Hadi Marzuki, menjelaskan bahwa kegiatan ini menghadirkan narasumber dari Asia dan Eropa. “Kami juga memperkenalkan teknologi robotic surgery untuk urologi, bedah thorax, dan bedah anak,” ungkapnya.
Ia menambahkan, seminar ini diikuti peserta dari seluruh Indonesia, bahkan hingga Papua, dengan target lebih dari seribu peserta. “Tujuannya adalah mentransfer pengetahuan dan memperluas akses pelayanan kanker berkualitas, termasuk penerapan PET Scan di luar Pulau Jawa,” katanya.
Plt Direktur MTMH dr. Jhon Khai menambahkan, penyelenggaraan kegiatan ini mencerminkan komitmen Murni Teguh Memorial Hospital dalam memberikan layanan kanker yang komprehensif, terintegrasi, dan berbasis teknologi mutakhir.
"RS MTMH telah memiliki fasilitas yang lengkap dan modern dalam penanganan kanker, mencakup laboratorium diagnostik (PK, PA, PCR, Genomik), radiologi dengan peralatan modern seperti 128-Slice CT Scan, 1.5T MRI, X-Ray, Panoramic, Mammography, dan Ultrasound yang berperan penting dalam proses deteksi dini, penentuan stadium, serta evaluasi hasil terapi kanker," imbuhnya.
Selain fasilitas diagnostik, Murni Teguh Memorial Hospital memiliki layanan pengobatan kanker yang lengkap, antara lain bedah onkologi berbagai disiplin, Radioterapi (LINAC & Brachytherapy), Kemoterapi, Imunoterapi, Palliative Care, dan Manajemen Nyeri.
"Ke depan, umeningkatkan pelayanan kanker, MTMH akan melakukan pelayanan cangkok sumsum tulang belakang, stem sel, genomic, SPECT CT, tetapi ablasi dengan kedokteran nuklir, PET Scan, EUS (endoscopic Ultrasound), Robotic surgery untuk berbagai bidang bedah seperti urologi, bedah thorax, anak dan lainnya," tutupnya.
Editor : Ismail