Ustadz Abdul Somad (UAS) menjelaskan, agar menunaikan sahur sebelum melaksanakan ibadah puasa seharian penuh di bulan Ramadan. Di mana, waktu sahur itu dimanfaatkan untuk mengisi tenaga dengan makanan dan minuman.
Diketahui sahur dilakukan sebelum azan subuh berkumandang. Lalu bagaimana jika azan subuh tiba namun makanan di mulut belum selesai dituntaskan, apakah harus dimuntahkan? Apakah sah puasanya?
Pertanyaan itulah yang didapat Ustadz Abdul Somad dalam sebuah kesempatan dakwah. Sesaat setelah membacakan pertanyaan tersebut, UAS lantas menyinggung soal imsak.
"Itulah gunanya imsak," ujar Ustadz Abdul Somad, seperti dikutip dari tayangan di kanal YouTube FSRMM TV, Selasa (29/3/2022).
Menurut UAS, imsak bisa dikatakan sebagai peringatan bahwa tidak lama lagi azan subuh berkumandang. Dengan begitu, seseorang bisa bersiap-siap berhenti mengonsumsi makanan maupun minuman.
"Imsak itu artinya lampu kuning, 10 menit, agak-agak 50 ayat sebelum azan mulut harus sudah steril," terangnya.
Kendati demikian, Ustadz Abdul Somad mengatakan saat imsak tiba, bukan berarti seseorang tidak boleh makan atau minum. Hanya saja bila azan subuh benar-benar terdengar, makanan dalam mulut tidak bisa lagi ditelan.
"Kalau terbangun imsak, apakah tidak boleh makan? Boleh, tapi kalau sudah azan berkumandang, ada makanan di mulut harus dimuntahkan," tambahnya.
Pada intinya, jelas Ustadz Abdul Somad, akan lebih baik jika seseorang berhenti makan ketika imsak tiba. Hal ini akan mencegah agar tidak ada peristiwa seperti yang ditanyakan oleh salah seorang jamaah kepada Ustadz Abdul Somad.
Wallahu a'lam bishawab.
Editor : Odi Siregar