get app
inews
Aa Text
Read Next : Rektor UDA Imbau Mahasiswa Bayar Uang Kuliah Secara Resmi, Hindari Nilai Tidak Tercatat PDPT

Desakan Mahasiswa: Kapolri Diminta Usut Oknum Pembeking Mafia Gas Oplosan Dekat Markas Polda Sumut

Jum'at, 08 Agustus 2025 | 20:18 WIB
header img
Mahasiswa melakukan unjuk rasa di Mapolda Sumut. Foto: Istimewa

MEDAN, iNewsMedan.id - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo didesak untuk mengusut tuntas oknum yang diduga membekingi praktik pengoplosan gas elpiji bersubsidi di dekat Markas Polda Sumut. Desakan ini datang dari puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Jaringan Antikorupsi Seluruh Aktivis (JASA) dalam unjuk rasa yang digelar di depan Mapolda Sumut pada Jumat, (8/8/2025).

Aksi demonstrasi ini merupakan bentuk keresahan masyarakat terhadap maraknya penyalahgunaan gas bersubsidi yang diduga melibatkan oknum aparat. Massa aksi membawa spanduk dan bendera Jolly Roger, simbol bajak laut dari serial One Piece, sebagai sindiran keras terhadap aparat yang dinilai membekingi mafia gas. "Ini simbol perlawanan terhadap pembajak negara," teriak salah satu orator.

Koordinator aksi, Taufik, dalam orasinya menuding adanya pembiaran sistematis terhadap praktik ilegal yang merugikan negara tersebut. Ia meminta Kapolri dan Kapolda Sumut, Irjen Whisnu Hermawan Februanto, tidak menutup mata terhadap aktivitas mafia gas di wilayah hukum mereka, terutama di kawasan Selambo yang lokasinya hanya sepelemparan batu dari Mapolda.

Menurut Taufik, aktivitas pengoplosan yang sebelumnya beroperasi di Jalan Selambo kini diduga berpindah ke Jalan Kramat Kuda, Kecamatan Percut Sei Tuan. Lokasi baru tersebut, kata dia, beroperasi dengan leluasa meskipun berada di bawah pengawasan Polda Sumut. "Faktanya, truk-truk pengangkut gas 3 kilogram terlihat mondar-mandir di sana. Ini menunjukkan lemahnya pengawasan dan penindakan dari aparat," tegas Taufik.

Mahasiswa juga menilai penggerebekan yang dilakukan oleh Ditreskrimsus Polda Sumut pada 6 Februari 2025 di Jalan Selambo terkesan hanya formalitas. Saat itu, petugas hanya menemukan lahan kosong dengan tanaman jagung. Mahasiswa menduga operasi tersebut bocor, sehingga para pelaku berhasil melarikan diri. "Penggerebekan itu hanya sandiwara. Mafia sudah lebih dulu tahu, lalu menghilang," imbuh Taufik.

Dalam aksinya, JASA meminta Mabes Polri mengambil alih penyelidikan dan mengevaluasi kinerja Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto. "Jika Kapolda tidak mampu mengusut tuntas, sebaiknya Kapolri turun tangan langsung. Evaluasi kinerja anak buahnya yang membiarkan negara terus dirugikan," pungkasnya.

Aksi ini bukan kali pertama dilakukan. Sebelumnya, aktivis antikorupsi juga pernah melakukan aksi serupa dengan tuntutan yang sama. Desakan ini bertolak belakang dengan pernyataan Kapolda Sumut Irjen Whisnu Hermawan Februanto dalam Rapim Polda Sumut awal tahun ini. Kala itu, Kapolda menegaskan komitmennya untuk menindak penyelewengan gas bersubsidi sesuai instruksi dari Mabes Polri. "Jika ada laporan masyarakat soal pengoplosan, pasti kami tindak," ujar Whisnu.

Namun, janji tersebut kini dipertanyakan oleh JASA. Aksi hari ini menandai babak baru desakan publik agar penegakan hukum terhadap mafia gas tidak berhenti di atas kertas. "Kami tidak akan berhenti sampai keadilan ditegakkan. Jika tidak digubris, kami akan kembali dengan massa yang lebih besar," ujar Taufik.

Editor : Jafar Sembiring

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut