Perang dan Krisis Geopolitik, Ini Pengaruhnya terhadap Saham Global dan Domestik

Ketiga, tetap berpegang pada rencana keuangan. Konflik global seharusnya tidak mengubah tujuan investasi jangka panjang. Jika tujuan investasinya adalah pensiun 20 tahun lagi, maka volatilitas jangka pendek sebaiknya tidak mengganggu. Keempat, kombinasikan dengan instrumen defensif, seperti obligasi pemerintah atau reksa dana pasar uang yang bisa dijadikan penyeimbang portofolio saat pasar saham bergejolak.
Kelima, pantau sektor-sektor yang resilient. Sektor consumer staples, kesehatan, dan energi umumnya lebih stabil dalam situasi krisis. Perang Rusia-Ukraina yang meletus pada Februari 2022 menjadi salah satu contoh konkret. Pada saat itu, harga minyak Brent naik hingga di atas USD120 per barel, harga emas melonjak, dan bursa saham global sempat melemah signifikan. Akan tetapi, beberapa bulan kemudian, pasar mulai menyesuaikan diri. Selain itu, harga komoditas yang tinggi menguntungkan Indonesia sebagai negara eksportir.
Bahkan, Indonesia mencatatkan surplus neraca perdagangan yang cukup besar pada 2022. Begitupun perkiraan yang akan terjadi di tahun 2025 ini saat perang Israel dan Iran Meletus, yang tentunya perlu diamati perkembangannya.
IHSG pun sempat mencatatkan kinerja positif dibandingkan sejumlah indeks global pada saat perang Rusia-Ukraina. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya memahami konteks global dan tidak terburu-buru mengambil keputusan emosional. Kesimpulannya, jangan abaikan risiko, tapi lihat peluang.
Konflik geopolitik memang membawa risiko besar, tetapi juga menghadirkan peluang bagi investor yang siap. Pemahaman mendalam terhadap faktor makroekonomi, arus modal, pergerakan nilai tukar, dan harga komoditas menjadi kunci untuk mengambil keputusan yang lebih bijak.
"Pasar modal selalu bergerak mengikuti dinamika global. Bagi investor ritel, hal terpenting adalah disiplin, edukasi yang berkelanjutan, serta kemampuan mengelola emosi. Dengan demikian, investor bisa tetap tenang di tengah badai, sekaligus memanfaatkan momentum untuk meraih hasil optimal dalam jangka panjang," pungkasnya.
Editor : Chris