get app
inews
Aa Text
Read Next : Ilmuwan Ingatkan Ancaman Silent Pandemic Akibat Resistensi Antimikroba

Bakteri Semakin Kebal, Pakar Peringatkan Ancaman Kematian Massal Akibat Antibiotik Sembarangan

Jum'at, 27 Juni 2025 | 20:27 WIB
header img
dr Harry Parathon (pegang mikrofon) duduk sejajar bersama narasumber lainnya saat memaparkan ancaman resistensi antimikroba dalam Seminar Jurnalisme Sains untuk Mitigasi AMR di Medan. Ia mengingatkan penggunaan antibiotik tanpa resep bisa memicu kematian.

Sektor peternakan, terutama unggas dan ikan budidaya, juga menjadi salah satu penyumbang tingginya konsumsi antibiotik. Drh Liys Desmayanti dari Direktorat Kesehatan Hewan mengungkapkan, sejumlah kebijakan telah diterapkan pemerintah untuk membatasi penggunaan antibiotik di sektor ini. “Penggunaan antimikroba di sektor ini masih tinggi, terutama pada unggas dan ikan budidaya. Kami sudah melarang penggunaan growth promoter (AGP) dan colistin,” kata Liys. Ia menjelaskan bahwa pemerintah telah menyusun Rencana Aksi Nasional Pengendalian Resistensi Antimikroba (RAN PRA) hingga 2029. Salah satu target utamanya adalah penerapan Antimicrobial Stewardship (AMS) di 70 persen peternakan unggas komersial di Indonesia.

Ancaman AMR juga merambah ke lingkungan. Surveilans yang dilakukan pada air limbah rumah sakit menunjukkan keberadaan bakteri resisten seperti ESBL-producing E. coli dan CRPA. Yang mengkhawatirkan, peneliti menemukan strain bakteri yang identik pada pasien dan air sungai yang mengalir di sekitar rumah sakit. Ini menandakan bahwa transmisi dari fasilitas kesehatan ke lingkungan sudah terjadi.

Communication Officer ReAct Asia Pasifik, Vida A Parady, menyampaikan data Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 yang mencatat sebanyak 133.800 kematian di Indonesia pada 2019 terkait dengan AMR.

“Yang mengkhawatirkan, 41 persen penggunaan antibiotik terjadi tanpa resep dokter,” tegas Vida. Secara global, AMR disebut menyebabkan hampir 5 juta kematian pada 2019—angka ini tiga kali lipat lebih besar dari kematian akibat diabetes atau kanker paru-paru. Selain mengancam kesehatan manusia, AMR juga berdampak pada keamanan pangan dan penghidupan masyarakat, khususnya peternak dan nelayan.

Editor : Ismail

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut