Imigrasi Medan Tunjukkan Kesiapan Prima Saat Saudi Airlines Mendarat Darurat Akibat Ancaman Bom

InJourney Airports selaku pengelola Bandara Kualanamu juga merespons cepat dengan mengaktifkan Emergency Operation Center (EOC) dan melibatkan aparat gabungan seperti TNI AU, Polri, serta Unit Penjinak Bom (Gegana). Setelah penyisiran menyeluruh, tidak ditemukan benda mencurigakan, dan bandara kembali beroperasi normal beberapa jam kemudian. Seluruh jemaah ditempatkan di penginapan yang telah disiapkan.
Insiden ini menjadi bukti nyata bahwa pengamanan penerbangan membutuhkan keterlibatan lintas sektor, termasuk keimigrasian. Prosedur keimigrasian tidak hanya administratif, tetapi juga integral dalam sistem keamanan nasional. Kesiagaan dan ketanggapan Kantor Imigrasi Medan dalam merespons situasi ini sejalan dengan 13 Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, terutama Akselerasi Layanan Digital Keimigrasian, Sinergi Keamanan Nasional, dan Respons Kedaruratan.
"Akselerasi ini mencerminkan semangat reformasi birokrasi yang menekankan pelayanan cepat, adaptif, dan tanggap risiko, sebagaimana menjadi mandat Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan dalam memperkuat fungsi keimigrasian sebagai garda depan keamanan negara," tambah Uray Avian.
Kejadian pendaratan darurat Saudi Airlines SV5276 ini menjadi uji nyata terhadap kesiapan operasional Bandara Kualanamu dan instansi terkait. Sinergi antara otoritas penerbangan, keamanan, dan imigrasi berhasil memastikan keselamatan seluruh penumpang, sekaligus menjaga wibawa negara dalam menghadapi ancaman lintas negara. Penguatan kolaborasi antarinstansi akan terus dikembangkan mengingat tingginya lalu lintas penerbangan internasional di Medan, karena keselamatan dan keamanan perjalanan udara bergantung pada kolaborasi semua sektor.
Editor : Jafar Sembiring