get app
inews
Aa Text
Read Next : Imigrasi Medan Genjot Digitalisasi Layanan dan Pengawasan di Jantung Wisata Karo

Imigrasi Medan Tunjukkan Kesiapan Prima Saat Saudi Airlines Mendarat Darurat Akibat Ancaman Bom

Kamis, 19 Juni 2025 | 20:00 WIB
header img
Imigrasi Medan Tunjukkan Kesiapan Prima Saat Saudi Airlines Mendarat Darurat Akibat Ancaman Bom. Foto: Dok Imigrasi Medan

MEDAN, iNewsMedan.id - Bandara Internasional Kualanamu mendadak siaga setelah pesawat Saudi Airlines dengan nomor penerbangan SV5276 yang mengangkut 442 jemaah haji, terpaksa mendarat darurat pada Selasa 17 Juni 2025 pukul 10.44 WIB akibat ancaman bom. Pesawat Boeing 777-300ER tersebut sebelumnya dalam perjalanan dari Jeddah menuju Bandara Soekarno-Hatta, Jakarta, namun dialihkan ke Medan setelah maskapai menerima email ancaman bom pada pukul 07.30 WIB.

Pilot dengan sigap mengirim sinyal darurat '7700' dan menghubungi otoritas penerbangan. Bandara Kualanamu dipilih karena fasilitasnya yang lengkap dan kesiapan protokol penanganan darurat. Setibanya di darat, pesawat langsung diarahkan ke apron khusus, dan seluruh penumpang dievakuasi dengan prosedur keamanan tinggi.

Meskipun insiden ini terkait keamanan penerbangan, Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Medan menunjukkan peran krusialnya dalam penanganan darurat ini. Tim Imigrasi segera diterjunkan untuk mengarahkan penumpang dan awak kabin ke area steril di Gate 01 dan Gate 02 Area Keberangkatan Internasional, terpisah dari penumpang lainnya.

"Kami kerahkan petugas sejak pesawat dinyatakan mendarat. Fokus utama kami adalah memastikan identitas setiap jemaah, mengecek dokumen, dan mengawasi turunnya penumpang sampai dengan clearance dilaksanakan terhadap seluruh penumpang dan awak kabin," jelas Kepala Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Medan, Uray Avian, Kamis (19/6/2025).

Proses clearance dilakukan terhadap 442 jemaah haji reguler embarkasi Depok (207 laki-laki dan 235 perempuan) serta 18 kru pesawat yang terdiri dari 6 kru Warga Saudi Arabia, 1 kru Warga Negara India, dan 11 kru Warga Negara Indonesia.

InJourney Airports selaku pengelola Bandara Kualanamu juga merespons cepat dengan mengaktifkan Emergency Operation Center (EOC) dan melibatkan aparat gabungan seperti TNI AU, Polri, serta Unit Penjinak Bom (Gegana). Setelah penyisiran menyeluruh, tidak ditemukan benda mencurigakan, dan bandara kembali beroperasi normal beberapa jam kemudian. Seluruh jemaah ditempatkan di penginapan yang telah disiapkan.

Insiden ini menjadi bukti nyata bahwa pengamanan penerbangan membutuhkan keterlibatan lintas sektor, termasuk keimigrasian. Prosedur keimigrasian tidak hanya administratif, tetapi juga integral dalam sistem keamanan nasional. Kesiagaan dan ketanggapan Kantor Imigrasi Medan dalam merespons situasi ini sejalan dengan 13 Akselerasi Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan, terutama Akselerasi Layanan Digital Keimigrasian, Sinergi Keamanan Nasional, dan Respons Kedaruratan.

"Akselerasi ini mencerminkan semangat reformasi birokrasi yang menekankan pelayanan cepat, adaptif, dan tanggap risiko, sebagaimana menjadi mandat Menteri Imigrasi dan Pemasyarakatan dalam memperkuat fungsi keimigrasian sebagai garda depan keamanan negara," tambah Uray Avian.

Kejadian pendaratan darurat Saudi Airlines SV5276 ini menjadi uji nyata terhadap kesiapan operasional Bandara Kualanamu dan instansi terkait. Sinergi antara otoritas penerbangan, keamanan, dan imigrasi berhasil memastikan keselamatan seluruh penumpang, sekaligus menjaga wibawa negara dalam menghadapi ancaman lintas negara. Penguatan kolaborasi antarinstansi akan terus dikembangkan mengingat tingginya lalu lintas penerbangan internasional di Medan, karena keselamatan dan keamanan perjalanan udara bergantung pada kolaborasi semua sektor.

Editor : Jafar Sembiring

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut