Prancis Akan Kurung Narapidana Kelas Berat di Penjara Hutan Amazon

PARIS, iNewsMedan.id - Pemerintah Prancis berencana membangun sebuah penjara dengan tingkat keamanan tinggi di tengah hutan Amazon, tepatnya di wilayah Guyana Prancis, yang merupakan daerah kekuasaan Prancis di Amerika Selatan. Proyek pembangunan fasilitas penjara superketat ini ditargetkan selesai pada tahun 2028.
Menteri Kehakiman Prancis, Gérald Darmanin, menjelaskan bahwa desain bangunan penjara tersebut menyerupai sebuah benteng dan akan diperuntukkan bagi narapidana dengan tingkat bahaya paling tinggi di Prancis.
Berlokasi di Kota Saint-Laurent-du-Maroni, penjara ini dirancang mampu menampung sekitar 500 narapidana kelas berat. Terdapat pula sayap khusus dengan pengamanan ekstra ketat yang mampu menampung 60 orang, terdiri dari 45 tahanan kasus narkotika dan 15 tahanan terorisme.
Darmanin menegaskan bahwa tujuan penempatan para narapidana berprofil tinggi di fasilitas yang terisolasi ini adalah untuk memutus seluruh komunikasi mereka dengan jaringan kriminal di luar penjara.
“Saya telah memutuskan untuk mendirikan penjara keamanan tinggi ketiga Prancis di Guyana,” kata Darmanin, sepeti dikutip dari AFP, Rabu (21/5/2025).
Proyek ini muncul di tengah meningkatnya kekerasan di dalam penjara Prancis dan kekhawatiran atas kejahatan terkait narkoba.
“Strategi saya sederhana, menyerang kejahatan terorganisasi di semua level,” kata Darmanin.
Dengan mengurung para penjahat tersebut jauh dari daratan Prancis, dia yakin para bandar atau kartel tak akan berkutik sehingga tak bisa berinteraksi lagi dengan para pelanggan mereka.
Lokasi tempat penjara itu berada sebenarnya membangkitkan kenangan sejarah yang menyakitkan. Pada abad ke-19, Saint Laurent du Maroni berfungsi sebagai pusat deportasi narapidana menuju Devil’s Island, pusat penjara Prancis.
Editor : Jafar Sembiring