get app
inews
Aa Text
Read Next : BPJS Ketenagakerjaan Buka Layanan Prioritas Klaim JHT untuk Ribuan Pekerja Sritex Terdampak PHK

BPJamsostek Komitmen Lindungi Pekerja Informal di Sumut Saat Peringatan Hari Buruh

Kamis, 01 Mei 2025 | 16:44 WIB
header img
BPJamsostek Komitmen Lindungi Pekerja Informal di Sumut Saat Peringatan Hari Buruh. (Foto: iNewsMedan.id/Jafar)

MEDAN, iNewsMedan.id - Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) menggelar peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 2025 dengan sejumlah kegiatan positif di Gedung Serba Guna Dispora Prov Sumut, Jalan Pancing, Deliserdang, Kamis (1/5/2025). Acara yang dihadiri oleh 75 ketua serikat dan pekerja buruh ini juga diisi dengan Job Fair yang menyediakan 1.100 lapangan pekerjaan dari 52 perusahaan.

Gubernur Sumatera Utara, Bobby Nasution, menyampaikan bahwa kegiatan ini sengaja dirancang tidak hanya sebagai seremoni peringatan May Day, tetapi juga memberikan manfaat langsung bagi para pekerja.

"Kegiatan kita hari ini memperingati Hari Buruh Internasional atau May Day 2025 dengan 75 ketua Serikat dan pekerja buruh sekaligus membuat event dan juga kita buka Job Fair sehingga kegiatannya lebih positif dan ada juga pernyataan sikap dari seluruh buruh terkait kegiatan ini," ujar Bobby Nasution.

Job Fair ini dibuka mulai hari ini hingga besok, 2 Mei 2025, memberikan kesempatan bagi para pencari kerja untuk bertemu langsung dengan berbagai perusahaan yang membuka lowongan.

Dalam kesempatan yang sama, Kepala Kantor Wilayah BPJamsostek Sumbagut, I Nyoman Suarjaya, menyatakan komitmen BPJamsostek untuk meningkatkan perlindungan bagi para buruh di Sumatera Utara dalam peringatan May Day ini. 

"Untuk peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day 2025 ini kita berkomitmen untuk meningkatkan perlindungan bagi para buruh di Sumatera Utara ini. Untuk kegiatan ini kita memberikan kontribusi sebanyak 1.800 paket sembako," ungkap I Nyoman Suarjaya.

Selain pembagian sembako, BPJS Ketenagakerjaan juga memberikan santunan kepada buruh berupa santunan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) Meninggal dan beasiswa.

I Nyoman Suarjaya juga memaparkan data kepesertaan BPJS Ketenagakerjaan di Sumut, di mana sektor formal telah mencapai sekitar 51,78 persen, sementara sektor informal masih di angka 19,18 persen. Pihaknya terus berupaya meningkatkan cakupan kepesertaan di sektor informal.

"Kita berharap kepada pemerintah akan membagi beberapa skema yakni yang adanya APBD untuk kegiatan buruh. Berapa dari masing-masing daerah itu bisa memberikan kontribusi untuk para pekerja rentan di wilayahnya," harapnya.

Untuk meningkatkan coverage, BPJamsostek juga mendorong perusahaan untuk melindungi pekerja di sekitarnya dan mengajak Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk mensosialisasikan pentingnya perlindungan BPJS Ketenagakerjaan kepada pekerja informal di lingkungan mereka, seperti sopir dan asisten rumah tangga, dengan iuran bulanan yang terjangkau sebesar Rp16.800 untuk dua program (JKK dan Santunan Kematian).

BPJamsostek juga tengah mengembangkan program pendaftaran mandiri yang inovatif, seperti yang diterapkan di beberapa daerah. 

"Saat ini kita juga sedang mengembangkan yang mandiri. Jadi kami yang dari wilayah mendorong yang ada di cabang untuk menggali pekerja untuk daftar ke BPJS Ketenagakerjaan contohnya seperti pekerja kopi membayar bulanannya dengan kopi," jelas I Nyoman.

Contoh lainnya adalah di Sibolga, di mana nelayan diwajibkan terdaftar sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan sebagai syarat untuk melaut. Model ini diharapkan dapat direplikasi di wilayah lain, termasuk Belawan.

"Oleh karena itu kami butuh support dari pemerintah dalam bentuk regulasi untuk mengikat para pekerja itu untuk masuk ke dalam BPJS Ketenagakerjaan," pungkas I Nyoman Suarjaya.

Editor : Chris

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut