Hangatnya Pulut dan Legitnya Durian, Cita Rasa Jajanan Eva Cuma Ada Di Medan

Kini, kios Eva dikelola bersama keluarga. Sang suami, anak-anak, dan anggota keluarga lainnya ikut terlibat langsung dalam operasional harian. Eva mengembangkan sistem antrean unik dengan menggunakan plastik berwarna sebagai penanda giliran, plastik hijau untuk antrean pertama, dilanjutkan dengan biru, dan seterusnya. “Dengan cara ini, semua tetap kebagian. Enggak ada yang rebutan, dan lebih tertib,” jelasnya.
Tak hanya sistem antrean yang tertata, menunya pun beragam dan menggoda. Mulai dari pulut durian dengan harga Rp10.000, Rp15.000, dan Rp20.000, bahkan bisa sesuai permintaan pelanggan. Durian kupas dan pancake durian dijual masing-masing seharga Rp35.000. Selain itu, tersedia juga variasi menu seperti es campur durian, es kola durian, lepat bugis, dan nagasari.
Eva mengakui bahwa dulu ia masih mengupas durian satu per satu. Dalam sehari, bisa mengolah hingga 200 buah durian. Namun kini, permintaan melonjak drastis hingga mencapai seribu buah durian per hari. Untuk menjaga efisiensi, ia bekerja sama dengan supplier untuk mendapatkan durian yang sudah dikupas. “Kalau dikerjakan sendiri sudah enggak sanggup lagi. Jadi sekarang supplier yang bantu kupaskan," ungkap Eva.
Soal kualitas, Eva menjamin durian yang digunakan adalah yang terbaik. Semua dipasok dari Ucok Durian Wahid Hasyim Medan, termasuk pancake duriannya. “Kalau lagi musim, bisa masak sampai 80–100 kg pulut sehari,” ujarnya. Tapi saat durian tidak musim, stok dikurangi meski harga tetap sama. “Yang penting rasa tetap mantap, itu yang bikin orang balik lagi," jelasnya.
Kios buka sampai pukul 12 malam, tapi sering kali dagangan habis lebih awal karena tingginya permintaan. “Kalau ramai, jam 10 malam sudah tutup,” katanya sambil tersenyum.
Tak hanya mengandalkan semangat dan rasa, Eva juga pernah memanfaatkan fasilitas Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BRI pada tahun 2014. Saat itu, ia mengajukan pinjaman modal sebesar Rp20 juta. Dana tersebut digunakan untuk menambah perlengkapan usaha dan memperluas kapasitas produksi pulut duriannya. Keputusan itu menjadi salah satu langkah penting dalam memperkuat pondasi usahanya yang terus berkembang hingga kini.
Seiring waktu, Eva pun semakin menyesuaikan diri dengan kebutuhan pelanggan. Untuk urusan pembayaran, kios Eva Pulut Durian kini menyediakan pilihan yang fleksibel, pembeli bisa membayar secara tunai maupun melalui transfer ke rekening BRI miliknya. Dengan begitu, transaksi menjadi lebih praktis dan efisien, baik bagi pelanggan setia maupun pembeli baru yang ingin menikmati jajanan legendaris khas Medan ini.
Saat bulan Ramadhan kemarin, kios Eva Pulut Durian tetap buka seperti biasa. Meskipun tidak terjadi lonjakan penjualan seperti yang sering terjadi pada momen-momen tertentu, Eva tetap bersyukur. Ia paham betul bahwa ketika puasa, selera orang bisa sangat beragam, ada yang mencari makanan ringan, ada pula yang memilih menu segar atau gurih.
“Alhamdulillah penjualan tetap normal,” ucap Eva sambil tersenyum. “Kita ikuti saja selera orang. Yang penting tetap ada yang beli.” Kalimat itu meluncur dari mulutnya dengan nada tenang, seolah menggambarkan filosofi berdagangnya, tak perlu memaksa rezeki, cukup jaga kualitas dan layani dengan hati.
Editor : Chris