get app
inews
Aa Text
Read Next : Minibus Tertabrak Kereta Api di Asahan, Satu Keluarga Tewas 

Dikira Barang Rongsokan, Granat Aktif Ini Bikin Heboh Warga Asahan

Senin, 14 April 2025 | 16:24 WIB
header img
Petugas kepolisian memasang garis polisi di halaman belakang rumah warga di Desa Silomlom, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, lokasi ditemukannya granat aktif jenis nanas, Jumat, 11 April 2025. (Ist)

ASAHAN, iNewsMedan.id- Sebuah granat tangan aktif jenis MK1 atau granat nanas ditemukan di sebuah rumah warga di Desa Silomlom, Kecamatan Simpang Empat, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, Jumat (11/4/2025). Penemuan ini mengejutkan, karena granat tersebut awalnya sempat disangka barang rongsokan dan hendak dijual kepada tukang botot. 

Granat itu ditemukan oleh Hari Sinta Dewi (29), pemilik rumah, saat sedang membersihkan kamar lama milik keluarganya sekitar pukul 16.00 WIB. Ia tanpa sengaja menemukan sebuah kantong plastik oranye berisi benda mencurigakan di atas lemari berwarna biru. 

“Sinta awalnya tidak tahu bahwa itu granat aktif. Ia bahkan sempat memberikan kantong itu kepada tukang botot yang lewat, namun ditolak karena diketahui isinya sangat berbahaya,” ujar Kapolres Asahan, AKBP Afdhal Junaidi, Senin, (14/4/2025). 

Setelah menyadari potensi bahaya, Sinta langsung memindahkan granat ke halaman belakang dan melapor kepada perangkat desa. Polisi kemudian datang ke lokasi dan berkoordinasi dengan tim penjinak bom (Jibom) dari Brimob Polda Sumut. 

Tim Jibom tiba keesokan harinya, Sabtu (12/4/2025), sekitar pukul 10.00 WIB. Mereka melakukan penyisiran di rumah menggunakan metal detektor untuk memastikan tidak ada bahan peledak lain. Hasil pemeriksaan menunjukkan hanya satu granat yang ditemukan. 

Pukul 11.05 WIB, granat berhasil diamankan menggunakan selimut bom dan dimasukkan ke dalam mobil untuk dimusnahkan. Proses disposal dilakukan di areal Perkebunan PT Padasa Enam Utama, Desa Sukaraja, sekitar pukul 12.20 WIB. 

Kapolres Afdhal menyampaikan bahwa granat tersebut diduga milik ayah tiri Sinta, Pudjud (78), seorang purnawirawan TNI. Pudjud sebelumnya tinggal di rumah tersebut sebelum pindah ke Banda Aceh pada November 2024. 

“Menurut keterangan Sinta, kamar tempat ditemukannya granat dulunya ditempati ibunya bersama Pudjud. Setelah ibunya meninggal, kamar itu hanya digunakan oleh ayah tirinya hingga akhirnya ditinggalkan,” jelas Afdhal. 

Polisi memastikan tidak ada bahan peledak lain di lokasi dan situasi kini telah dinyatakan aman.

Editor : Ismail

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut