get app
inews
Aa Text
Read Next : Pastikan Data Akurat, DPR RI Kawal Sensus Ekonomi 2026 

BPS: Pertumbuhan Ekonomi Sumut Capai 5,03% di 2024, Konsumsi Masyarakat Tetap Kuat

Kamis, 06 Februari 2025 | 08:00 WIB
header img
Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Asim Sahputra

MEDAN, iNewsMedan.id – Pertumbuhan ekonomi Sumatera Utara (Sumut) pada tahun 2024 menunjukkan tren positif meskipun di tengah situasi yang dinamis. Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Sumut, Asim Sahputra, mengungkapkan bahwa berbagai upaya yang dilakukan oleh stakeholder dalam menggairahkan perekonomian daerah telah membangun optimisme baru.

"Upaya kita yang terus menggairahkan ekonomi Sumatera Utara, dari berbagai stakeholder, ternyata membangun optimisme baru. Bahwa ternyata di tengah situasi yang sangat dinamis di 2024, dengan adanya event-event baik nasional maupun internasional, mampu menggerakkan ekonomi kita tetap tumbuh positif," ujar Asim dalam keterangannya, Rabu (5/2).

Pada triwulan keempat tahun 2024, ekonomi Sumut berhasil tumbuh sebesar 5,10 persen. Secara keseluruhan, pertumbuhan ekonomi Sumut sepanjang tahun 2024 mencapai 5,03 persen. Menurut Asim, sektor pertanian tetap menjadi sektor dominan yang terus mengalami pertumbuhan yang baik. Selain itu, konsumsi rumah tangga juga tumbuh positif dan memberikan kontribusi terbesar dalam pertumbuhan ekonomi.

"Kita bisa lihat bahwa pangsa ekonomi kita dari sektor pertanian sebagai sektor dominan terus tumbuh bagus. Kemudian konsumsi rumah tangga kita juga sangat baik, tumbuh dengan positif. Sehingga ekonomi kita secara total di 2024 tumbuh 5,03 persen," jelasnya.

Asim menambahkan bahwa konsumsi rumah tangga memberikan kontribusi terbesar terhadap perekonomian Sumut dengan pangsa lebih dari 50 persen. Hal ini menunjukkan bahwa daya beli masyarakat tetap terjaga meskipun sempat muncul kekhawatiran terkait penurunan daya beli.

"Kami juga melakukan ground check terkait daya beli masyarakat. Beberapa waktu terakhir saya kunjungan ke beberapa pasar, terlihat memang ekonomi kita masih sangat bagus," ungkap Asim.

Dengan capaian ini, isu daya beli masyarakat yang disebut mengalami penurunan sepanjang tahun 2024 tidak terlalu terbukti. Faktor seperti belanja pemerintah yang cukup besar pada tahun sebelumnya juga turut membantu menjaga daya beli masyarakat tetap stabil.

"Jadi artinya daya beli yang selama ini menjadi salah satu isu sensitif  terkait dengan terjadi penurunan ternyata tidak terlalu terbukti di sepanjang tahun 2024,"tutup Asim.

Editor : Ismail

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut