Saat Oky menginisiasi Art Karo, rekan-rekannya sesama seniman memberi tanggapan positif.
“Kita mulai mendatangi tongkrongan anak muda. Kita melukis di sana. Meskipun awalnya aneh, ternyata banyak yang ikutan. Ini menjadi budaya baru, budaya positif bagi anak-anak muda di Karo,” katanya.
Oky juga ingin membuktikan bahwa menjadi seniman tidak boleh dipandang sebelah mata. Oky sendiri sudah membuktikannya. Dari karya seni, Oky bisa membangun galeri dan bisnisnya sendiri. Karyanya bahkan sudah terbang ke luar negeri dan mendapat apresiasi luar biasa.
“Jadi itu kan jadi bukti nyata juga, karena orang-orang Karo pastinya butuh bukti nyata, bukan cuma omongan,” katanya.
Melalui Art Karo, Oky dan para seniman ingin memberikan edukasi tentang bagaimana merintis karir menjadi seniman profesional. Pameran menjadi salah satu wadah supaya orang bisa melihat karya dan senimannya.
Dalam Art Karo, Oky bersama para seniman muda membuat sistem manajemen yang baik. Para pekarya yang terlibat diberikan kontrak. Karya-karya yang ditampilkan juga diberikan sertifikat.
“Kita labelin harga untuk pengunjung yang ingin memiliki karyanya. Jadi mulailah mereka (seniman) bisa menghargai apa yang mereka buat,” katanya.
Art Karo, lanjut Oky, menjadi ekosistem baik untuk para seniman. Jadi media para seniman untuk mempromosikan karyanya agar dilirik peminat. Dia ingin membuat, Karo kembali dikenal.
Berbagai karya pemuda Karo pun kian diminati. Oky ingin Art Karo menjadi edukasi bagaimana membentuk industri seni.
Oky pun meyakini jika seni memiliki potensi menjadi investasi jangka panjang. Misalnya ada kolektor yang membeli karya seni. Suatu saat, nama senimannya tersohor, maka akan berdampak paralel pada karyanya yang bisa bernilai jual tinggi.
“Ini ekosistem yang mau dibangun di Tanah Karo. Karena kan selama ini di Indonesia itu hanya dikuasai beberapa daerah, gitu kan. Kayak di Jogja, Bandung, Jakarta,” kata seniman pop surealis ini.
Editor : Chris