get app
inews
Aa Text
Read Next : Yoshinoya Buka Cabang Baru di Ringroad Setiabudi Medan, Tawarkan Diskon hingga 50 Persen

Pentingnya Kolaborasi Lintas Sektor, Upaya Kurangi Angka Penyakit Tidak Menular di Kota Medan

Senin, 02 Desember 2024 | 12:40 WIB
header img
Diskusi Publik Potensi Penerapan Pendekatan Pengurangan Bahaya dalam Menekan Faktor Risiko PTM di Kota Medan, Sabtu (23/11/2024). (Foto: Istimewa)

"Dengan bekerja bersama dan terbuka terhadap pendekatan-pendekatan inovatif seperti pengurangan risiko, kita bisa menjangkau masyarakat yang berperilaku berisiko secara holistik dan mengurangi prevalensi PTM dengan lebih efektif," imbuhnya.

Tak kalah penting, penguatan infrastruktur layanan kesehatan juga berperan penting dalam mendukung kampanye dan edukasi publik yang terkoordinasi. Sektor pendidikan juga harus memastikan bahwa kebijakan yang diimplementasikan didasarkan pada data ilmiah. Sama halnya dengan upaya mengurangi risiko pada produk tembakau.

Selain itu, menurutnya, jika pengurangan bahaya yang diterapkan pada produk tembakau alternatif dapat dibuktikan berbasis riset dan data, maka pendekatan ini perlu dimaksimalkan sebagai upaya beralih dari kebiasaan merokok.

"Kebijakan dan program-program hasil kolaborasi lintas sektor juga perlu melakukan monitoring dan evaluasi terpadu secara berkala untuk mengukur efektivitasnya".

"Pembuat kebijakan, akademisi, dan organisasi non-pemerintah dapat bekerja sama dalam mengembangkan indikator kinerja utama dan melaporkan hasilnya. Evaluasi ini penting untuk perbaikan program di masa mendatang, sehingga dapat terus disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat," sambung Dr. Cashtry.

Masukan terhadap Kebijakan Kesehatan di Kota Medan

Pemerintah Indonesia menempatkan pembangunan kesehatan sebagai agenda penting dalam mengurangi faktor risiko PTM. Untuk itu, Dr. Cashtry mendukung penuh inisiatif pemerintah yang bertujuan mengurangi faktor risiko kesehatan di berbagai wilayah, termasuk Medan.

Agenda kesehatan promotif dan preventif, termasuk kampanye gaya hidup sehat dan promosi kesehatan berkelanjutan perlu disosialisasikan lebih masif ke masyarakat.

"Mengubah perilaku kesehatan masyarakat di Medan bukan tugas yang mudah. Literasi kesehatan yang masih rendah, tingginya perilaku berisiko, serta keterbatasan akses layanan kesehatan menjadi hambatan utama dalam upaya preventif," ujarnya.

"Meski tantangannya besar, peluang untuk memperbaiki kualitas kesehatan melalui edukasi komunitas sangat menjanjikan. Pendekatan ini efektif karena mengajak masyarakat untuk belajar bersama, saling mendukung, dan menerapkan gaya hidup sehat secara kolektif," jelas Dr. Cashtry.

Editor : Chris

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut