“Itu hanya isu. Jangan terjebak oleh isu yang sengaja dihembuskan oleh pihak yang tidak bertanggungjawab. Cukup beri senyum saja, karena saya dan Pak Yanto ikut Pilkada ini untuk menang. Bukan ikut-ikutan. Saya ikut Pilkada ini atas penugasan partai Gerindra, begitu juga Pak Yanto, secara jelas dari penugasan NasDem,” tegas Hendri.
Pasangan Hendri-Yanto, sebut Hendri, punya cara tersendiri dalam bersosialisasi dan berkampanye kepada masyarakat, yakni tidak memberikan janji-janji yang sulit untuk ditepati atau memaparkan program yang tidak realistis.
“Kita sengaja datang ke masyarakat, saling menyapa, bertanya khabar dan kadang diskusi ringan. Kita tidak memberi uang. Sebaliknya, kita tanya masyarakat apakah mau memberi kita hutang tanggungjawab? Pilih Hendri-Yanto, Itu akan jadi hutang yang akan kita bayar setelah memegang kebijakan nanti?,” sebut Hendri.
Tetapi jika datang dengan memberi uang, tentu masyarakat tidak layak untuk menuntut tanggungjawab seorang kepala daerah setelah menjabat nantinya, karena suara pemilih telah dibeli dengan sejumlah uang.
“Jangan tuntut lagi tanggungjawabnya, kan sudah dibeli saat kampanye. Ini realistis dan masuk akal, kan?” ucap Hendri.
Kegiatan Penguasaan dan Pendalaman Visi Misi merupakan persiapan yang dilaksanakan pasangan Hendri-Yanto jelang Debat Publik yang akan berlangsung pada Sabtu (16/11/2024) malam. Dalam kegiatan tersebut, baik Hendri maupun Yanto, menyimulasikan sejumlah tahapan dalam memaparkan visi dan misi, sekaligus menyiapkan mental dan kecakapan berkomunikasi di depan public.
“Bentuknya latihan ringan saja. Biar runut dalam memaparkan, jelas, singkat, tepat dan padat, karena kita dapat info, ada waktu yang diberikan untuk memaparkan atau menjawab pertanyaan pada saat Debat Publik nntinya,” tutup Hendri.
Editor : Odi Siregar