"Suatu kebanggaan karena tidak semua bisa menjadi fasilitator untuk kegiatan edukasi literasi digital seperti ini,” ungkap Rachel.
Selain itu, Zian Nabilla Barus selaku koordinator fasilitator menyampaikan apresiasi terhadap antusias peserta yang hadir di Sekolah Kebangsaan.
“Meskipun memang pagi ini dilanda hujan sehingga kegiatan cukup telat terlaksana, tetapi peserta tetap terlihat bersemangat dan antusias selama pemaparan materi, sesi games, hingga kuis,” jelas Zian.
Anggun, selaku fasilitator juga mengaku senang melihat antusias mahasiswa yang mau belajar dan terbuka untuk berdiskusi, serta berani memberikan jawaban ketika kuis berlangsung dalam Sekolah Kebangsaan.
"Peserta yang hadir sangat antusias juga aktif membuat saya sebagai fasilitator merasa puas ketika menjawab pertanyaan peserta," ujarnya.
Antusias peserta yang tinggi untuk mengikuti kegiatan ini menjadikan peserta menjadi interaktif dan mampu mengaplikasikan penginderaan hoaks melalui gim distorsi yang diberikan dan analisis berita hoaks dengan mengaplikasikan metode kacau IDE (Isi, Diri, Emosi).
Salah satu peserta, Nabilah Prayetna, mengaku mendapatkan banyak pengetahuan selama mengikuti Sekolah Kebangsaan.
“Saya dapat banyak banget pengetahuan baru, mulai dari demokrasi, penyebaran hoax, 3 kacau dalam penyebaran hoax, penginderaan hoax, sanksi dan masih banyak informasi lainnya. kakak fasilitator yang memberikan informasi juga sangat informatif dan asik sehingga kami bisa menyerap informasi serta bertukar pikiran,” jelas Nabilah.
Editor : Odi Siregar