3. Angan-angan manusia tentang dunia dan harta tidak akan terputus selama ia masih di dunia, batas akhirnya adalah sampai masuk ke liang kubur lantas di kuburnya isi perutnya dipenuhi dengan tanah kuburan.
4. Hadis ini juga berisi celaan bagi mereka yang berlebih-lebihan dalam mengumpulkan harta dunia dan tidak menunaikan hak-haknya dengan benar serta berpaling pada dunia dengan sifat-sifat buruk yang menyertainya, seperti kikir, tamak lagi rakus harta, menghalalkan segala cara untuk mencapai tujuan dunia, dan sebagainya. Adapun mengumpulkan harta dengan cara yang halal dan menunaikan hak-haknya, maka hal ini tidaklah tercela.
5. Motivasi untuk segera bertaubat sebelum datang kematian yang tak diduga-duga.
6. Allah ‘Azza wa jalla akan selalu menerima taubat setiap hamba sebera besar pun dosa yang ia buat, asalkan ia mau bertaubat dengan benar. Karena Allah Ta’ala Maha Penerima taubat.
Wallahu A’lam.
Referensi: Syarah Riyadhus Shalihin karya syaikh Shalih al Utsaimin rahimahullah dan Kitab Bahjatun Naadziriin Syarh Riyaadhish Shaalihiin karya Syaikh Salim bin ‘Ied Al Hilali
Editor : Vitrianda Hilba Siregar