"Pastinya sangat cemas dengan kondisi yang ada. Karena selain suami, anak laki-laki saya yang kedua juga ikut. Kalau anak perempuan atau anak pertama, ikut saya di sini (Binjai)," jelas ibu dua anak ini.
Dia melanjutkan, mereka saat ini bersembunyi di bangker, di tengah perang yang semakin meluas. Karenanya, dia berharap, agar kedutaan besar Indonesia di Ukraina dapat mengevakuasi suami dan warga negara Indonesia lain yang tengah bekerja.
Dia bilang, suami dan anak keduanya bekerja sebagai buruh di pabrik plastik. "Mereka berada dalam bangker. Setiap malam terjadi ledakan dan kami keluarga di sini takut. Maka kami harapkan pemerintah bisa melakukan evakuasi terhadap pekerja yang masih didalam bangker, termaksud suami saya," harapnya.
Berdasarkan penuturan suaminya, setiap malam serangan terus terjadi. Bahkan ledakan suara bom terus terdengar di telinga suaminya.
Sebab, suaranya sampai ke dalam banker. "Besar harapan kami agar segera dievakuasi ke tempat yang aman," pinta Ayi.
Editor : Odi Siregar