BINJAI, iNews.id - Sembilan orang warga Binjai yang bekerja di Kota Chernihiv, Ukraina bagian utara sampai saat ini masih berada di pabrik plastik tempat mereka bekerja. Pihak keluarga berharap Pemerintah Indonesia segera mengevakuasi keluarga mereka.
Hal tersebut dikatakan Ayi Rodiah istri dari Iskandar salah satu WNI yang masih terjebak di Kota Chernihiv saat telekonferensi dengan pihak Duta Besar Indonesia untuk Ukraina. Di mana, Telekonfrensi berlangsung di Command Center (BCC) Balai Kota Binjai, Jalan Jenderal Sudirman, Binjai, Senin (7/3/2022).
Dalam telekonferensi itu selain istri Iskandar, pihak keluarga dari sembilan WNI yang terjebak di Kota Chernihiv, Ukraina juga hadir dalam di Command Center (BCC) Balai Kota Binjai beserta perwakilan dari Pemko Binjai yang memfasilitasi kegiatan tersebut.
Adapun sambilan WNI yang berada di Kota Chernihiv, Ukraina itu adalah enam warga Binjai dan tiga warga Langkat di antaranya Iskandar, Muhamad Raga Prayuda, Muhamad Aris Wahyudi, Syahfitra Sandiyoga, Agus Alfirian, Rian Jaya Kusuma, Dedi Irawan, Zulham Ramadhan dan Amri Abas.
"Harapan saya semoga suami dan teman-teman yang berada di sana bisa segera di evakuasi dari wilayah sana. Cari tempat aman," ucap Ayi sambil menetaskan air mata.
Ayi menceritakan saat perang Ukraina dan Rusia itu pecah, dia dan suaminya Iskandar selalu berkomunikasi melalui video call. Menanyakan kabar suaminya yang terjebak di Kota Chernihiv, Ukraina bagian Utara itu.
"Saya setiap video call, saya lihat lokasi tidak aman sekali. Saya berharap sekali mereka untuk dievakuasi. Saya berharap sama Allah selalu berdoa sama Allah semoga mereka dilindungi," pintanya.
Bahkan, kata Ayi saat vidoe call masih terdengar suara ledakan yang membuat keluarga di Binjai khawatir akan keselamatan suaminya yang berada di zona pertempuran itu.
"Tadi malam saya video call masih terdengar suara bom, bahkan saat ini keadaan disana dingin karena musim salju, saya suruh pakai selimut. Suami saya bilang minta tolong segera di evakuasi," kata Ayi.
Editor : Odi Siregar