TURKI - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyampaikan bahwa pihaknya tidak akan mengirim sistem rudal anti-pesawat Rusia ke Ukraina. Hal itu diungkapkan Erdogan usai pulang dari pertemuan puncak para pemimpin NATO di Brussels, Jumat (25/3/2022) lalu.
“Ini adalah kesepakatan yang dilakukan untuk kami. Mereka adalah properti kami yang melayani pertahanan kami, jadi ini sudah berakhir,” terangnya, ketika ditanya tentang sistem S-400.
Diketahui, pemerintah Amerika Serikat (AS) di bawah Donald Trump mengusir Ankara dari program F-35 sebagai pembalasan karena membeli perangkat keras militer Rusia iyu pada 2019.
Erdogan mengatakan reaksi negaranya terhadap gagasan mengirim senjata dirangkum dengan baik dalam sebuah surat dari juru bicaranya, Fahrettin Altun, yang diterbitkan oleh Wall Street Journal minggu ini. Pejabat itu mengatakan pemerintah AS saat ini harus membalikkan langkah Trump tanpa prasyarat apa pun, untuk memperbaiki hubungan.
Erdogan mengklaim NATO telah direvitalisasi oleh krisis Ukraina. Dia juga mengatakan Presiden Prancis Macron, yang dengan terkenal menyebut blok militer "mati otak" pada 2019, telah terbukti salah. Para pemimpin negara anggota berkumpul di balik pintu tertutup di Brussels pada Kamis (24/3) untuk membahas tanggapan mereka terhadap serangan Rusia di Ukraina.
Editor : Odi Siregar