get app
inews
Aa Read Next : Putin Sebut Negara Barat Tak Boleh Dibiarkan Memonopoli Pengembangan Kecerdasan Buatan

Vasyl Hamianin Kirim Surat Terbuka untuk Jokowi: Saya Minta Dukungan dan Bantuan Anda

Senin, 07 Maret 2022 | 07:30 WIB
header img
Duta Besar Ukraina untuk Republik Indonesia, Vasyl Hamiani. (Foto: Reuters)

JAKARTA, iNews.id - Duta Besar Ukraina untuk Indonesia, Vasyl Hamianin menyampaikan surat terbuka kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi) terkait kondisi dan situasi peperangan yang terjadi dengan Rusia. Menurutnya, Ukraina saat ini sedang berada di ujung tanduk. 

"Agresi militer Rusia terhadap Ukraina yang diperintahkan oleh diktator tak berakal sehat, Putin, masih berlanjut hingga saat ini, dan telah menewaskan sejumlah besar warga sipil Ukraina," kata Vasyl melalui keterangannya, Minggu (6/3/2022).

Selain itu, Vasyl meminta Indonesia turut mengecam agresi militer yang dilancarkan Rusia ke Ukraina. Bahkan dia mengungkap semua keluarganya memilih bertahan di ibu kota Ukraina, Kiev dengan menghadapi berbagai risiko.

Berikut isi surat lengkap terbuka Vasyl untuk Jokowi:

Surat Terbuka Duta Besar Ukraina Untuk Indonesia Dr Vasyl Hamianin Kepada Pemerintah Republik Indonesia

Yang Mulia,

Saya buka suara saat ini, ketika Tanah Air saya Ukraina sedang berjuang melawan serangan tak beralasan dan tak dapat dibenarkan dari Rusia, serta karena nasib dan eksistensi negara Ukraina sedang berada di ujung tanduk.

Agresi militer Rusia terhadap Ukraina yang diperintahkan oleh diktator tak berakal sehat, Putin, masih berlanjut hingga saat ini, dan telah menewaskan sejumlah besar warga sipil Ukraina. 

Pengeboman besar-besaran dan penembakan rudal yang dilakukan oleh Rusia terhadap pemukiman warga sipil di kota-kota Ukraina sudah bukan rahasia lagi. Federasi Rusia dan diktatornya, Putin, telah melakukan tindakan kejahatan terhadap kemanusiaan yang sungguh keterlaluan.

Ukraina sedang berada di ambang krisis kemanusiaan, dan saya tahu ini bukan dari media, tetapi langsung dari ibu saya yang berusia 74 tahun, dari ketiga anak saya, istri saya, juga banyak teman saya di sana.

Ribuan video dan foto tindakan kejam Rusia akan menjadi bukti utama bagi Pengadilan Den Haag, yang kelak pasti akan dihadapi oleh Putin si pembunuh, serta para kaki tangannya.

Bukankah itu alasan yang tepat bagi Indonesia untuk angkat bicara? Untuk berani berdiri menentang kejahatan perang serta kejahatan terhadap kemanusiaan, dan mengutuk keras Rusia dan Putin? Untuk mengecam serta menyebut nama agresor?

Saya sangat berharap kita masih mengingat negara mana yang pada tahun 1945-1949 mendukung Indonesia di PBB, ketika Tanah Air Yang Mulia menghadapi tantangan dari negara-negara besar? Bukankah itu negara Ukraina dan wakil tetapnya, yaitu Dmytro Manuilsky?

Saya sangat berharap kita memahami bahwa saudara-saudara Muslim, mungkin saat ini juga, mati terbunuh oleh karena serangan Rusia? Dan bahwa para pejuang Muslim Ukraina dengan berani bergabung dengan barisan Tentara Ukraina untuk membela Ukraina?

Saya sangat berharap agar dipahami bahwa sanksi internasional yang dikenakan kepada Rusia sebagai penjajah akan turut mempengaruhi perekonomian Indonesia? Apakah Yang Mulia siap untuk tetap diam sementara orang Indonesia menderita pula? Hanya karena agresi Rusia terhadap Ukraina?

Saya sangat berharap sudah cukup jelas bahwa setiap proyek kerja sama Indonesia dengan Federasi Rusia saat ini sedang diragukan kelanjutannya? Dan mungkin tidak dapat terselesaikan dalam beberapa dekade ke depan? Karena agresi Rusia terhadap Ukraina?

Editor : Chris

Follow Berita iNews Medan di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut