JAKARTA, iNewsMedan.id - Artikel ini akan mengulas alasan kucing suka memijat pemiliknya. Tak jarang, hal ini kerap dipikirkan oleh para pemilik anak bulu (anabul).
Kucing sering menunjukkan perilaku aneh yang membuat pemiliknya kebingungan. Salah satu perilaku aneh di mata pemiliknya yakni membuat biskuit alias memijat.
Kneading atau gerakan memijat dilakukan kucing dengan menekan telapak kakinya ke permukaan secara bergantian seperti menguleni roti. Kucing akan memijat permukaan lembut seperti selimut, bantal, pangkuan pemiliknya, atau bahkan kucing lainnya.
Apa artinya saat kucing saat sedang memijat? Jawaban atas pertanyaan ini agak sulit dipahami, tetapi ada beberapa teori yang cukup bagus di luar sana.
Para ahli perilaku telah memberikan beberapa alasan mengapa kucing make biscuits alias memijat itu. Beberapa di antaranya hanya sebuah teori, sebagaimana dikutip dari scientificamerican, Rabu (2/10/2024).
"Beberapa di antaranya hanya sekadar teori karena kami tidak tahu. Kucing tidak mendapatkan dana untuk penelitian seperti anjing," kata Susan Nelson, dokter hewan di Kansas State University.
Memijat dimulai pada anak kucing sebagai perilaku naluriah yang terkait dengan pemberian makan. Menurut ilmuwan perilaku hewan di Oklahoma State University Leticia Fanucchi, itu bukan sesuatu yang harus dipelajari kucing.
"Cara perilaku itu dimulai adalah: mereka meremas kelenjar susu induknya untuk benar-benar menghisap susu," katanya.
Gerakan make biscuits, kata Leticia, merangsang aliran susu dan juga dapat melepaskan oksitosin, hormon ikatan sosial, pada induknya.
Kucing dewasa terkadang mempertahankan perilaku tersebut lama setelah mereka berkembang sepenuhnya. Bukan hal yang aneh bagi hewan peliharaan mempertahankan sifat-sifat remaja hingga dewasa. Fenomena ini disebut neoteni.
Hubungan kucing dewasa dengan hari-hari awal mereka, mungkin juga membantu menjelaskan kapan dan di mana mereka memutuskan untuk memijat sesuatu yang lembut dan sering kali pada manusia favorit atau hewan peliharaan lain di rumah.
"Ada kemungkinan beberapa perilaku kekanak-kanakan yang dulunya ditujukan kepada induknya kini ditujukan kepada pemiliknya. Kucing akan memijat orang-orang yang disukai di rumah atau orang favoritnya, jadi memijat juga bisa menjadi perilaku sosial yang dapat membantu membangun ikatan," kata Kristyn Vitale, seorang ahli perilaku hewan terapan bersertifikat di Unity Environmental University.
Kucing dewasa tidak mengharapkan selimut atau manusia kesayangan mereka untuk mulai menyusui. Sebaliknya, kata Vitale, meremas biasanya berarti kucing merasa senang, ramah, dan aman.
Perilaku ini juga memiliki konsekuensi fisik. Fanucchi mengatakan meremas dapat meregangkan otot-otot kucing dan mengaktifkan kelenjar aroma di telapak kakinya, yang dapat menjadi cara yang ramah bagi hewan untuk mengklaim posisi manusia atau tempat tidur favoritnya.
Editor : Odi Siregar