MEDAN, iNewsMedan.id - Dukun melibatkan perantara selain Allah Ta'ala untuk mendapatkan hasil yang diinginkan. Memanggil roh, meminta bantuan jin, atau menggunakan benda-benda yang dianggap keramat bentuk kesyirikan praktik dukun.
Hal ini sangat jelas bertentangan dengan prinsip tauhid dalam Islam yang mengajarkan keesaan Allah Ta'ala.
Bahkan sekarang mereka menamakan dirinya sebagian dukun putih. Mereka menggunakan sihir, jampi-jampi, jimat, bantuan jin, dan praktek-praktek perdukunan lainnya.
Disebut dukun putih karena tidak menyantet orang dan yang mereka lakukan adalah membantu orang, semisal:
membantu orang mendapatkan kekasih dengan ilmu pelet, membantu orang agar usaha laris atau membantu orang naik jabatan dengan cara yang salah.
Bahkan dukun putih mengklaim dapat membantu menahan atau menurunkan hujan, menangkal santet bahkan meramal masa depan orang. Jelas hal ini perbuatan yang sangat dimurkai Allah Ta'ala.
Jangan tertipu dengan kata-kata para dukun bahwa mereka "membantu", dan "menolong" orang lain. Karena dalam hadits, Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam menyebutkan bahwa mereka tukang dusta:
فَتَقُرُّهَا فِى أُذُنِ الْكَاهِنِ ، كَمَا تُقَرُّ الْقَارُورَةُ ، فَيَزِيدُونَ مَعَهَا مِائَةَ كَذِبَةٍ
“... setan-setan itu pun membisikkannya kabar-kabar langit pada telinga para dukun. Seperti meniupkan angin ke botol-botol. Lalu setan-setan itu pun menambahkan kabar-kabar tersebut dengan 100 kedustaan” (HR. Bukhari no. 3288).
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta