Aswin Halawa, salah seorang keturunan penduduk Pulau Sarangbaung mengatakan alasan meninggalkan Palau itu bukan karena takut gempa atau tsunami yang kemungkinan terjadi, melainkan untuk lebih mensejahterakan generasi berikutnya termasuk pendidikan.
"Karena dulu di Pulau kita hanya sampai jenjang Sekolah Dasar saja yang terfasilitasi," ujar Aswin.
Hingga saat ini, Pulau Sarangbaung menjadi tempat destinasi wisata yang banyak dikunjungi. Pulau ini memiliki sebuah keindahan tersendiri yang identik dengan ketenangan dan keasyikannya.
Untuk menuju Pulau Sarangbaung ini, dari daratan Kecamatan Sawo (Pulau Nias) menempuh kurang lebih 2 jam perjalanan dengan menggunakan Speedboat.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta