Kebakaran terjadi pada hari Rabu di barak sekolah penerbangan di Kharkiv setelah serangan udara, menurut Anton Gerashchenko, penasihat Menteri Dalam Negeri Ukraina.
"Praktiknya, tidak ada daerah yang tersisa di Kharkiv di mana peluru artileri belum ditembakkan," katanya seperti dikutip dalam sebuah pernyataan di Telegram. Kharkiv, kota yang sebagian besar berbahasa Rusia di dekat perbatasan Rusia, memiliki populasi sekitar 1,4 juta.
Operasi lintas udara itu terjadi ketika Presiden AS Joe Biden mencap Vladimir Putin sebagai "diktator", memperingatkan kampanye sanksi untuk melumpuhkan ekonomi Rusia akan meningkat dan oligarkinya menjadi sasaran.
Dalam pidato kenegaraan pertama Biden, dia memuji tekad aliansi Barat dan menyuarakan solidaritas dengan Ukraina ketika anggota parlemen di Kongres AS memberikan tepuk tangan meriah kepada rakyat Ukraina.
"Seorang diktator Rusia, yang menginvasi negara asing, menimbulkan kerugian di seluruh dunia," kata Biden kepada anggota parlemen dalam pidato tahunannya di State of the Union. Ia menjanjikan tindakan tegas untuk memastikan rasa sakit akibat sanksi kami ditargetkan pada ekonomi Rusia."
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta