Embargo, Raja Faisal dan M. Natsir
Tahun 2003, saya berkenalan dengan diplomat Jepang di Jakarta. Namanya Hamada San.
Saya sering nggobrol dan ngopi bersama dia. Suatu ketika, sampailah obrolan pada aktivitas saya dll.
Saya bercerita jika aktif di organisasi Dewan Da’wah Islamiyah Indonesia (DDII) yang didirikan Pak Natsir, namun saya generasi terakhir yang pernah dididik langsung Pak Natsir.
Tanpa saya duga, Hamada San berdiri tegak di samping saya, lalu membungkuk-bungkuk memberi hormat. Tentu saya kaget, ada apa Hamada San sampai berbuat seperti itu?
Setelah itu ia duduk dan lama terdiam, sambil matanya menerawang. “Apakah kamu tahu nama Laksamana Maeda?” katanya.
“Ya, saya tahu.”
“Apakah kamu tahu namanya Nakasima San?”
“Wah saya tidak tahu.”
“Apakah kamu pernah mengdengar nama Raja Faisal dari Saudi?”
“Ya saya tahu.”
“Mereka adalah nama-nama yang punya hubungan spesial dengan (alm) Mohammad Natsir,” ujar Hamada San.
Editor : Vitrianda Hilba SiregarEditor Jakarta