get app
inews
Aa Text
Read Next : Hasan Basri Sagala Ajak Generasi Muda Lestarikan Budaya Batak

Voluntourism Lestarikan Alam dan Budaya Batak di Pulau Sibandang

Jum'at, 15 Maret 2024 | 14:51 WIB
header img
Voluntourism Lestarikan Alam dan Budaya Batak di Pulau Sibandang. (Istimewa)

MEDAN, iNewsMedan.id - Pesona keindahan Pulau Sibandang, terbentuk akibat letusan Gunung Toba yang terakhir (Young Toba Tuff) sekitar 74.000 tahun yang lalu.

Pulau ini menjadi saksi bisu pada peristiwa letusan alam yang dahsyat tersebut, selain itu Pulau Sibandang juga menjadi kanvas bagi perpaduan antara keindahan alam, warisan budaya, dan kearifan lokal.

Pentingnya menjaga ekosistem dan melestarikan keanekaragaman hayati di Pulau Sibandang tidak hanya tercermin dalam tradisi masyarakat Batak Toba di daratan, tetapi juga menjadi relevan di pulau ini. Keindahan alam yang unik dan nilai-nilai budaya yang kaya membuat Pulau Sibandang menjadi tujuan geowisata yang sangat menarik. 


Voluntourism Lestarikan Alam dan Budaya Batak di Pulau Sibandang. (Istimewa)

Menurut penelitian Fernando Ompusunggu (2021) dengan analisis geosite dan geomorphosite, Pulau Sibandang memperoleh nilai kelayakan sebesar 81,67%, yang berarti pulau ini menunjukkan potensi tinggi untuk dikembangkan sebagai destinasi geowisata yang tidak hanya menawarkan keindahan alamnya tetapi juga menceritakan kisah kearifan lokal dan hubungan manusia dengan lingkungan.

Sebagai contoh, dalam adat budaya Batak, lingkungan tidak hanya dilihat sebagai entitas fisik, tetapi juga memiliki dimensi spiritual. Pohon hariara, sebagai salah satu contoh, sering dikaitkan sebagai media komunikasi dengan arwah para leluhur. Pohon ini dianggap sebagai jembatan yang menghubungkan dunia fisik dengan dunia spiritual, tempat di mana pesan dan doa dapat diantarkan kepada para leluhur. 

Melalui kepercayaan itu, masyarakat Batak Toba tidak hanya menjaga lingkungan secara fisik tetapi juga merawatnya dengan penuh rasa hormat dan spiritualitas, menciptakan keseimbangan holistik antara manusia, alam, dan roh nenek moyang. Upaya pelestarian lingkungan di Pulau Sibandang menjadi lebih berarti karena tidak hanya mencakup aspek material tetapi juga mencerminkan hubungan yang mendalam dengan dunia spiritual.

Dalam rangka gerakan Voluntourism ke-2 yang bertemakan "Cinta Lingkungan" di Pulau Sibandang, Strive (Sustainable Tourism Initiative) kembali lagi bekerja sama dengan sejumlah volunteer yang berdedikasi untuk mendukung pelestarian lingkungan dan keberlanjutan. Berikut adalah nama-nama volunteer yang berpartisipasi dalam kegiatan ini:

1. Angel Veira Japardy dari Sekolah Permata Bangsa, juga aktif di AWmengajar.

2. Ryan Tanoto dari Sekolah Permata Bangsa, juga aktif di AWmengajar.

3. Widiyani Hutauruk dari Sekolah Permata Bangsa, juga aktif di AWmengajar.

4. Angeline Widya dari SMLONE.

5. Cecilia Indriyani dari SMLONE.

6. Verawaty Chandra dari Chloe Learning Centre dan Boston.

7. Aji Prasetya Hadi, S.par., M.Par dari Politeknik Wilmar Bisnis Indonesia (WBI)

8. Taufiqurrahman, S.T., M.Kom dari Politeknik Wilmar Bisnis Indonesia (WBI).

Editor : Chris

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut