Partisipasi Aktif Dibutuhkan! Bawaslu Sumut Ajak Media dan Masyarakat Cegah Hoaks Pemilu

MEDAN, iNewsMedan.id- Bawaslu Sumut mendorong publik dan jurnalis untuk bersama-sama melakukan pencegahan hoaks dan ujaran kebencian di media sosial selama Pemilu 2024.
Komisioner Bawaslu Sumut, Suhadi Sukendar Situmorang, menyampaikan hal ini dalam kegiatan Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif di Medan, Jumat (1/12).
Suhadi mengakui keterbatasan SDM Bawaslu dalam memantau seluruh akun media sosial peserta pemilu, dan mengharapkan partisipasi aktif dari media dan masyarakat.
"Jujur Bawaslu tidak bisa memplototi itu semua. Kami mengharapkan teman-teman media juga melakukan pencegahan hoaks, politik uang, ujaran kebencian," jelas Suhadi.
Suhadi mengungkapkan bahwa pihak Bawaslu dengan jadwal pengawasan, yang padat. Dimana masa kampanye beririsan dengan pengawasan pencetakan logistik atau surat suara hingga pendistribusian surat suara.
"Selain itu mengikuti tahapan Daftar Pemilih Tambahan (DPTB) ini berlangsung sampai 15 Januari 2024," jelas Suhadi, yang juga menjabat sebagai Kordinator Divisi Pencegahan, Pengawasan dan Partisipasi dan Sosialisasi (P3S) Bawaslu Sumut.
Suhadi juga mengungkapkan pihaknya sudah melakukan pemetaan terhadap rawan Pemilu hingga rawan bencana, yang dinilai dapat menggangu pelaksanaan masyarakat memberikan hak suara hingga pemungutan suara.
"Sisi lain yang dianggap rawan dalam tahapan Pemilu, oleh karenanya kami sangat mengapresiasi kalau multi stakeholder ini memberikan masukan ke Bawaslu, ini urgensi dari kegiatan ini," ujar Suhadi.
Pihak Bawaslu juga telah melakukan pemetaan kerawanan Pemilu, termasuk di Tempat Pemungutan Suara (TPS), dengan tujuan positif untuk memastikan pelaksanaan pemilu yang aman dan adil.
"Seperti yang kita ketahui ini, di TPS itu multi kerawanan, kerawanan SDM yang kurang memahami terkait tentang tugas pokok dan fungsinya di TPS, kerawanan bertukarnya surat suara, kerawanan terlambat distribusi logistik yang disebabkan beberapa faktor antara lain, adalah medan atau alamnya, jarak tempuhnya, potensi pemilih yang tidak memiliki hak," jelas Suhadi.
" Tapi, memberikan suara dan ada pemilih yang meneruskan suaranya lebih dari satu kali, di TPS masih ada distribusi logistik untuk mendukung Caleg-caleg atau Paslon-Paslon tertentu. Dan itu sedang kita Mapping," kata Suhadi.
Sementara itu dalam kegiatan Sosialisasi Pengawasan Pemilu Partisipatif tersebut menghadirkan narasumber antara lain Pemerhati Pemilu, Benget Manahan Silitonga, Pengamat Politik dari Universitas Sumatera Utara (USU), Faisal Mahrawa dan Sekretaris Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Medan, Jeffry S.
Kegiatan ini, dihadiri para jurnalis Kota Medan, dan mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kota Medan.
Editor : Ismail