“Bantuan Ini merupakan bukti konkret bentuk kolaborasi dan kerjasama antara PLN dengan Pemerintah Kota Pematang Siantar, yang tujuannya untuk meningkatkan perekonomian pelaku usaha ulos di Kota Pematang Sianțar,” ungkap Susanti.
Di tempat terpisah, General Manager PLN UID Sumatera Utar, Awaluddin Hafid menjelaskan Kota Pematang Siantar memiliki potensi sebanyak 2436 pengrajin ulos. Dengan menggunakan inovasi mesin tenun electric dapat meningkatkan produksi pengrajin ulos untuk memenuhi permintaan ulos di Sumatera Utara.
"Dalam memenuhi kebutuhan pasar khususnya dalam berbagai acara adat hingga oleh – oleh bagi wisatawan domestik maupun internasional, mesin tenun electric ini sangat bermanfaat karena dapat meningkatkan produksinya. Selain itu, dengan konsumsi daya yang sangat ekonomis yaitu sebanyak 7,3 kwh untuk memproduksi 1 kain ulos, tentu akan meringankan para pengrajin ulos ," tegas Awaluddin.
Nikodimus Ritonga, salah satu pengrajin ulos menjelaskan saat ini sudah bergabung 25 penenun ulos di fitur Marketplace PLN Mobile.
"Kami berterima kasih kepada PLN telah memberikan bantuan mesin tenun elektrik yang membuat produksi ulos kami semakin efisien. Tidak hanya itu PLN juga menyediakan wadah untuk kami menjual hasil produksi. Saat ini sudah 14 kain ulos yang terjual, kira-kira pendapatan kami Rp 3,8 juta," tutup Nikodimus.
Editor : Ismail