Sari Usut punya usut dari 40 pengiring ini, ada yang kembali ke Jawa ada yang ke bagian timur dan sebagian menetap di Gelgel hingga sampai saat ini. Sementara itu, terdapat cerita lainnya yang menyebutkan, kala itu orang-orang Islam di Gelgel hingga saat ini mengakui asal muasal mereka yang berasal dari Tanah Jawa. Mereka adalah orang-orang Majapahit, jumlahnya 40 orang yang datang ke desa tersebut sebagai Pengiring Dalem dari Majapahit.
Kemudian, cerita lainnya, salah seorang Raja Gelgel yang terkenal adalah Dalem Waturenggong yang memerintah dari tahun 1480 - 1550. Pada masa pemerintahan Dalem Waturenggong, Pulau Bali tidak lagi di bawah kekuasaan Kerajaan Majapahit. Usut punya usut menurut sumber-sumber lokal, Dalem Waturenggong tidak hanya berkuasa di Bali tetapi juga menguasai Lombok, Sumbawa,dan Blambangan (Jawa Timur).
Akan tetapi menurut penelitian, sampai saat ini belum ada benda atau situs bersejarah yang dimiliki oleh Desa Kampung Gelgel sebagai bukti sejarah pada masa masuknya Islam di Desa Kampung Gelgel. Di mana hingga sampai saat ini, hubungan kekeluargaan antara kerajaan klungkung yang sekarang berada di puri klungkung dengan warga masyarakat Desa Kampung Gelgel terjalin harmonis dan damai.
Hal tersebut terbukti, ketika perayaan hari besar keagamaan maupun kegiatan hari-hari tertentu masyarakat dengan raja klungkung beserta tokoh-tokoh puri klungkung duduk bersama, makan bersama dan saling bersilaturahmi atau saling mengunjungi. Kini Kampung Gelgel menjadi salah satu desa wisata di Bali. Meskipun menjadi desa Islam tertua, kini kampung tersebut ditinggali masyarakat mayoritas Hindu, sebanyak 98,27 persen. Sementara untuk penduduk muslim ada di urutan kedua, yakni 1,00 persen.
Artikel ini telah terbit di halaman iNews.id dengan judul Kampung Unik di Bali, Singgah ke Desa Terpencilnya hanya Dihuni Keturunan Prajurit Majapahit
Editor : Odi Siregar